Dua Posisi yang Berbeda

Setiap orang pernah jatuh cinta.

Pasti, untuk sebagian dari mereka yang merasakan jatuh cinta, mereka akan berdoa perihal hal baik yang akan terjadi dengan orang yang dicintai nantinya.

Disuatu waktu, di dalam doa, dia selalu menyelipkan nama orang yang disukainya agar kelak dapat berjodoh dengan dirinya. Atau yang paling sederhana, dia akan senantiasa berdoa agar disisa umurnya bisa selalu didekatkan dengan orang yang dicintainya.

Orang yang jatuh cinta mempunyai permintaan sederhana dalam hidupnya. Kadang kala, jika berada diwaktu senggang, dia akan terdiam di dalam kamar, menerka-nerka, kemudian berpikir tentang apa-apa saja hal yang dapat dia lakukan untuk bisa membahagiakan orang yang dicintainya.

Orang yang sedang jatuh dalam cintanya selalu saja tak ada henti-hentinya untuk meminta kepada Tuhan agar orang yang dia cintai dapat tersenyum bahagia dalam setiap pagi dan malamnya. Seolah baginya, jika orang yang dicintainya dapat berbahagia, maka dirinya pun akan berbahagia.

Orang yang jatuh cinta adalah mereka yang hatinya selalu bergetar setiap kali orang yang dia cintai mau membalas perhatian, senyum atau bahkan sekedar pesan yang tersampaikan.

Orang yang jatuh cinta adalah gue tiga puluh hari belakangan ini. Orang yang terdiam di setiap malamnya sembari memikirkan orang yang gue suka, kemudian membatin sebelum menutup mata :

‘Semoga Nanda bisa senantiasa berbahagia dalam menjalani hari-harinya. Dan semoga gue adalah alasan kenapa Nanda bisa berbahagia’

Itu.

Disisi yang lain, setiap orang pun pasti pernah dicintai.

Pasti, untuk sebagian dari mereka yang merasa dicintai, mereka akan menjalani hidupnya dengan diiringi oleh perhatian dari orang-orang yang mencintainya. Mereka tak perlu bersusah payah untuk memberikan perhatian balik. Bukan karena dia enggan, tapi karena dia segan untuk dikatakan sebagai manusia PHP.

Disuatu waktu, orang yang dicintai tak pernah tau bahwa diluar sana, ada seseorang yang sedang duduk bersimpuh diatas sajadah sembari menyebutkan nama dirinya kepada Tuhan. Dia nggak tau dan nggak akan pernah tau akan hal itu.

Orang yang dicintai pun mempunyai permintaan sederhana dalam hidupnya. Kadang kala, sembari memilah-memilah pesan perhatian dari orang yang mencintainya, dia berdiskusi kepada Tuhan perihal siapa orang yang tepat untuk dapat dipilih menjadi pendamping hidupnya.

Orang yang dicintai hanya tau bagaimana rasanya memilih, tanpa perlu bersusah-susah untuk membalas kasih sayang yang orang lain beri kepadanya. Dia tidak perlu mengerahkan banyak tenaga untuk mencinta. Dia hanya perlu mengerahkan banyak tenaga dan gengsi untuk segera menerima.

Orang yang dicintai adalah Nanda tiga puluh hari lalu. Orang yang entah sadar atau enggak telah dicintai oleh seseorang. Orang yang entah mengikuti atau enggak telah menjalani proses pendekatan bersama orang yang mencintainya. Orang yang namanya selalu disebutkan oleh seseorang yang benar-benar telah jatuh kepadanya.

Ya, benar. Gue memang jatuh cinta kepada Nanda sudah hampir tiga puluh hari yang lalu. Sementara itu, Nanda, Dia adalah orang gue cintai selama hampir tiga puluh hari yang lalu.

Kami berdua sama-sama tau posisi yang kita tempati. Nanda tau kalau gue mencintai dia, sementara gue tau kalau Nanda adalah orang gue cintai.

Gue dan dia sudah berproses dengan baik untuk hal tersebut. Semua mengalir dengan apa adanya. Seolah tanpa halangan. Seolah berjalan dengan lancar-lancar aja.

Namun, atas dasar posisi yang berbeda itu, ada satu hal yang benar-benar terlihat sangat berbeda dari apa yang diinginkan oleh keduanya.

Gue, sebagai orang yang mencintai Nanda, setiap kali jalan bareng sering banget menyelipkan kalimat-kalimat yang menunjukkan bahwa gue mencintai dia. Bahkan tak jarang, gue selalu mencoba untuk memberikan perhatian-perhatian kecil ke dia hanya untuk mendapatkan satu hal dari dia : Senyuman.

Seperti halnya orang yang mencintai, gue selalu mengumpulkan banyak doa dari beberapa teman untuk hasil yang kelak akan gue dapatkan. Maka, setiap kali gue jalan bareng dia dan nggak sengaja ketemu dengan temen gue, mereka pasti bertanya-bertanya :

‘Pergi sama siapa, Feb?’

Yang kemudian gue jawab dengan penuh rasa percaya diri :

‘Sama calon, coi’

Ya, untuk orang-orang yang mendengarnya, mungkin itu terkesan terlalu percaya diri. Tapi, untuk gue pribadi, gue selalu percaya bahwa apa yang terucap oleh mulut adalah doa. Maka, gue nggak akan segan-segan untuk ber doa bahwa Nanda adalah calon gue.

Titik.

Gue pun adalah orang yang selalu mengamini setiap kali ada temen yang dengan nada bercanda bilang :

‘Wah, jalan terus nih. Semoga cepet jadian ya, Feb’

Aamiin.

Mungkin, untuk orang-orang yang mendengarnya, mereka akan menganggap bahwa gue terlalu berharap. Tapi, ya memang. Pada dasarnya, gue memang berharap.

Jadi, dalam kasus ini, memang benar bahwa peran orang yang mencintai adalah berusaha, berdoa dan berharap : semoga apa yang terjadi nantinya dapat sesuai dengan apa yang diinginkan.

Aamiin.

Bagaimana dengan orang yang dicintai?

Berbeda.

Nanda, orang yang gue cintai, setiap kali jalan bareng, dia selalu mendengarkan apa yang gue ucap dan ceritakan. Setiap kali gue menyelipkan kata-kata ‘sayang’, dia pasti akan berucap :

‘Receeeeh’

Dengan nada penuh tawa.

Seperti halnya orang yang dicintai, Nanda tak terlalu memikirkan apa yang akan terjadi nantinya. Dia pun nggak terlalu membutuhkan doa atas apa yang akan terjadi nantinya. Suatu waktu, ketika kami berdua sedang berjalan bersama dan bertemu dengan salah seorang temen Nanda, dia selalu ditohok dengan kalimat :

‘Wah, semoga cepet jadian ya, Nda?’

Atau

‘Jadi, KKN ini bikin Nanda menemukan pujaan hatinya ya?’.

Disitu, ketika gue dalam hati tersenyum dan mengamini, Nanda pun hanya tertawa lepas sembari kemudian menjawab dengan nada bercanda :

‘Ah, ini itu sopir aku. Jadi aku kalau mau kemana-mana kan ada yang nganter’

Ya, disini, posisi orang yang dicintai memang tak terlalu memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya. Atau mungkin, dia malu untuk mengamini doa-doa baik tersebut. Entahlah.

Dari semua yang tertulis, mungkin semua memang benar bahwa orang yang mencintai sangat berlawanan dengan orang yang dicintai. Orang yang mencintai hanya bisa memberi dan berharap, sementara orang yang dicintai hanya bisa menerima dan membalas. Namun yang jelas, setiap orang pasti pernah merasakan dua hal tersebut : mencintai sedalam-dalamnya dan dicintai setinggi-tingginya.

Lantas, apa yang harus dilakukan oleh orang yang mencintai?

Hmm…

Orang yang mencintai hanya bisa menunggu atas respon dari orang yang dicintai. Dia hanya bisa menerka-nerka akan apa yang terjadi nantinya.

Apakah cintanya berbalas?

Apakah cintanya justru bertepuk sebelah tangan?

Atau mungkin… Orang yang mencintai itu memang seperti Sopir? Mencoba datang dengan senyum ramah. Memberikan pelayanan terbaik atas cinta yang dia punya. Membawa penumpang menuju tempat yang memang diinginkan. Kemudian pergi setelah penumpang sampai di tempat tujuan.

Mungkin.

Lalu, apa yang harus dilakukan oleh orang yang dicintai?

Tersenyumlah.

Karena itu adalah salah satu obat penenang untuk orang yang mencintaimu.

Terimakasih.

Selamat berbahagia.

85 comments

  1. Sabar Feb… ingat ungkapan dalam bahasa Jawa, wong lanang wenang milih wong wadon wenang nolak… jadi kalau emang kamu bener2 ngarep kamu juga harus bener2 siap untuk sebuah penolakan resmi selain kata ‘receh’…(komen sangat serius)

    Tapi sebelum itu terjadi….. cemungudh eeaaa! 🙂

    1. Wkwkwk iya Mbak :’ udah sabar banget sih ini :’ jatuh cinta kok begini amat ya :’

      Iyaaa, aku udah siap banget ditolak :’ udah siap dengan segala hal terburuk yang akan terjadi :’

      Makasiiiih, Mbak 🙂

    1. Wkwkwk iyaaa, namanya macho banget ya ._. kalau Febri, kesannya kayak nama cewek kan ya ._.

      Terimakasiiiih, Yam 😀 wkwkwk jadi, kita mah harus berproses dan berproses sajalah ya 😀

  2. berani banget nulis kisah cinta tanpa sensor di sini Feb. kalau ada temen kamu yang baca terus bilang ke Nanda gimana? -eh ini yang kamu harepin yak wkwkwk-. Kayaknya Nanda harus baca ini deh Feb… biar tau kalau kamu emang serius, ga sekedar main-main. Aku tunggu undangannya ya (cie… yang bilang amin dalam hati hahaha)

    1. Wwkwkwk harus berani deh mbak kalau cinta tuh ._. eh, nggak tau ding. Atau cuma aku ya yang begini :’

      Wkwkwk Nanda baca nggak ya :’

      Aamiin 🙂 udah nggak mau main-main sih mbak. Semoga jadi ya 😀

  3. Woi Nanda! Mana Nanda? Lo mesti baca ini nih?
    *Ehtapi beneran namanya Nanda ato cuma nama samaran??
    Kayaknya banyak saingan ya? But.. Hantam hajar, Feb! Terus kasih perhatian sama dia. Biar ngeh gitu. Aku doakan semoga kalian jadian.

    1. Hahaha dasaaar Mbak Grant 😀 doakan aja atuhlah ya :))
      Nama beneran yang disamarkan. *eh gimana sih? wkwkwk

      Iyaaa. saingannya banyak deh. Yaudah. Aku udah masuk ke tahap pasrah sih mbak :’)

      Semoga. Makasih banyak ya Mbak :))

  4. Feb, menurut analisa ku pertama : Nanda ini tipe cewek yg ingin ditaklukkan, jadi dia sebenernya mancing2 spy kamu lebih berani menyatakan. Kalo kayak gini mah kamu harus mancing dia juga, semalam mana perhatian perasaan dia ke kamu Feb.

    Yg kedua, mungkin juga dia memang meremehkan kamu makanya sampai keluar kata2 “receh”, kalau saya jadi Kakak kamu Feb langsung saya marahin nih cewek, enak aja ngatain adik sendiri “receh, sopir” 😠😠😠 dan saya bakal ngasih saran spy kamu melupakan dia. Tau nggak sih cewek solehah itu yg mau menerima kita apa adanya, yg bisa menjaga lisannya.

    Tapi kan kamu sayang ya sama cewek ini Feb,duh….semoga yg kejadian analisa pertama ya Feb…aamiin.

    Tetap semangatttt ya Febri!!! 💪💪💪💪💪💪

    1. Aku udah berani banget menyatakan cintaku kok mbak. Tapi ya itu dia, masih kurang berhasil deh. Aku perhatian dan memperjuangkan dia selalu kok 🙂

      Eng… yang kedua, salah deh mbak kaaknya analisanya. Dia baik-baik kok orangnya 🙂 aku percaya dia anak baik.

      Aaakh, makasiiih ya Mbak doanya 🙂 aku sayang banget sama manusia satu itu mbak :’)

  5. wuihh jadi ini yang lagi koe alami feb? semoga nanda baca ya feb biar dia lebih tau kalo dia tuh orang yang kamu cinta dan harapkan.
    semoga beneran nantinya apa yang kau doakan feb.

    ini kisahnya lagi KKN kah??

    aku juga pernah merasakan kek gini Feb, hmm..

  6. feb, kamu harus percaya diri. kalau kamu emang bener-bener tulus dia pasti balas cintamu
    tapi jangan terburu-buru, kenali dia lebih dalam..dalam..dan dalam..

    hingga dia merasa nyaman akan kehadiranmu..
    dan sampai kata ‘receh’ berubah jadi emuach..
    hahahaa

    jangan letih feb, emmunguudd 🙂

    1. Aku udah percaya diri kok. Aku udah tulus sayang sama dia.
      Dan, yak. Aku nggak terburu-buru. Aku beruntung banget kenal dia di KKN. Jadi aku udah tau gimananya dia banget. Dan aku menerima dia dengan keadaannya.

      Aamiin 🙂 Makasiih banyak ya 😀

  7. Mencintai biasanya butuh waktu cepet, tp mencintai balik itu agak lama, butuh keyakinan lebih untuk bilang iya sama kamu itu si nanda. Oiya, kan kamu katanya tiap hari bilang cinta ke dia ya, coba lain kali kamu bilang capek dibecandain terus, atau sok sok deket sama perempuan lain, yaa kadang perempuan butuh jealous dulu buat nyadar rasa suka, huehehe. Semangat feb

    1. Iya ya, mungkin dia emang sedang menimang-nimang atau gimana gitu. Biarkan dia berpikir, dan biarkan aku pasrah atas apa nantinya yang akan aku dapet 😀

      Hihihihi bisa juga ya mbak caramu itu 😀 wkwkw aku orangnya sering blak-blakan kok. Kalau nggak nyaman ya bilang nggak nyaman gitu 😀 tapi kalau sok deket sama cewek, kok aku nggak bisa ya ._.

      Semangat kok Mbak 😀

  8. 😀 Pasti, untuk sebagian dari mereka yang merasakan jatuh cinta, mereka akan berdoa perihal hal baik yang akan terjadi dengan orang yang dicintai nantinya.

    sebagian besar mereka berdoa agar yang dicintainya menjadi “miliknya”, 😀 tanpa peduli apaka yang dicintainya akan bahagia bila sudah dimiliki.. yaa kan.. termasuk yang komen wkwkkw

    bukan salah berdoa agar yang dicintai menjadi “miliknya”, dengan sarat memantaskan diri dulu kira kira begitu ya..

    1. Hihihi Iya Mas 😀 aku berusaha untuk memantaskan diri nih sekarang 😀 karena mungkin itu adalah cara satu-satunya untuk membuktikan sebesar apa keseriusan kita. gitu kan ya 😀

  9. Feb kok jadi sedih gini sih, for the first time, tulisan km bikin baper gini ah. Wkwk.

    Nikmatin aja dulu, dia jomblo 5tahun, tergesa2 nanti membuat kamu di sama ratakan sbg lelaki yg ngebet cinlok doang, pelan pelan aja dulu feb pergerakannya 🙂

    1. Wkwkwkw iya ya :’ rasanya gimana gitu wkwkw duuuh baper ciyee e:p wkwkw

      Iya, aku udah menikmatinya kok. nggak tergesa-gesa dan lebih ke berdoa aja.

      Makasih ya Mbak sarannya 😀

  10. Ah, ada yang jatuh cinta rupanya..
    Good luck ya Feb.
    Rasa yang tulus pasti tersampaikan. Entah bagaimana diresponnya.
    BIasanya yang susah di dapet itu yg worth to fight.. (sotoy mode : on)

    Huahahahaha..kenapa komen gw jadi super serius gini yak..

    1. Iya nih Mbak :’ jatuh cinta banget aku.
      Makasih ya Mbak 😀

      Iyaa, udah tersampaikan. Tapi, yaa gitu deh responnya. Tapi tetep masih jatuh cinta dan berharap kok.

      Wkwkw Mbak pipiiiit serius banget yak 😀

  11. Cinta selalu menggugah rasa dan memberi energi lebih untuk berkarya.

    Salam kenal, kesasar ke tempat ini setelah mengunjungi blognya Mbak Intan.
    Ternyata penuh inspirasi juga artikel-artikelnya.
    Terima kasih

Leave a comment