Cinta

Pada Suatu Malam…

‘Mau lewat lift atau eskalator, nih?’

Perempuan itu mengalihkan pembicaraan tepat ketika saya melihat betapa banyaknya antrian manusia yang menunggu di depan lift. Tak hanya itu, eskalator dan lampu-lampu di Jogja City Mall (JCM) malam itu pun juga sudah dimatikan karena waktu telah menunjukkan jam sepuluh lewatnya tiga puluh menit.

Saya berpikir sejenak, mencoba menimbang-nimbang pilihan yang perempuan itu ajukan. Sampai akhirnya, sembari menghela nafas panjang, saya membelokkan langkah kaki menuju ke arah eskalator yang telah mati.

‘Eskalator aja, yuk’ ucap saya pelan seraya berharap semoga pilihan yang telah saya pilih tidak memberatkannya. (more…)

Perempuan Hanya Untuk Orang Tampan?

Tumbuh dewasa, membuat seseorang merasa memiliki banyak pilihan.

Memiliki banyak pilihan, membuat seseorang semakin terlihat ribet dan lama tuk membuat keputusan.

Setiap keputusan yang telah diambil, membuat seseorang pernah merasa salah dan kecewa.

Setiap hal yang baginya salah dan mengecewakan, membuat seseorang merasa harus mengoreksi dan memperbaiki agar tidak terulang.

Setiap hal yang tidak ingin terulang, membuat seseorang kembali memilih, memilih, dan akan terus memilih. Hingga pada ujungnya, mereka akan merasa lelah memilih dan sejenak memutuskan untuk berhenti mencari. (more…)

Menentukan Pilihan Untuk Mendapatkan Kekasih Idaman

Di dunia ini, setiap orang pasti mengidamkan kehadiran pasangan yang kelak akan melengkapi hidupnya. Tanpa pengecualian apapun, kita semua pasti tau bahwa setiap orang memiliki kriteria masing-masing dalam memilih pendamping hidupnya kelak.

Ada orang yang menentukan kriteria pasangan hidupnya harus tampan, mapan, pandai baca Al Qur’an, bertubuh ideal, dan senyumnya bersinar.

Ada orang yang menentukan kriteria pasangan hidupnya harus berdasi, tangki mobil selalu terisi, berbadan seksi, dan bersepatu yezzy.

Ada orang yang menentukan kriteria pasangan hidupnya harus binaragawan, bertampang preman, punya banyak teman, dan mobilnya lamborghini, men!

(more…)

Patah Hati Mengubah Cara Pandang

Setiap orang mungkin pernah merasakan patah hati.

Pffft…

Ya, dari kepatah-hatian yang dirasakan tersebut, terkadang tak sedikit orang yang sulit untuk sembuh dari luka yang dirasakan. Di era sekarang ini, mungkin ungkapan yang pas untuk menggambarkan kepatah-hatian adalah :

‘Sakit, tapi tak berdarah’

Bangkek, jijik gue nulisnya.

Haha, jujur, gue geli sih sebenernya tiap kali melihat ada orang yang menuliskan sebuah status, tweet, atau apalah itu bertuliskan : (more…)

Cinta Realistis

‘Cinta itu nggak bisa dimakan’

Hmm…

Gue pertama kali mendengar kalimat itu dari Nanda saat dia bercerita tentang hari dimana dia berkumpul bersama teman-teman SMAnya dan membahas tentang masalah cinta menurut cara pandang mereka. Dan setelah itu, jelas, gue pun langsung terdiam sembari memikirkan banyak hal.

Setiap orang mempunyai cara pandangnya sendiri akan cinta yang mendatangi dirinya. Ada yang menganggap cinta itu menyakitkan, ada yang menganggap cinta itu membahagiakan, ada yang menganggap cinta itu memotivasi, pun juga ada yang menganggap bahwa cinta itu realistis. Menurut gue, semua itu nggak ada salah. Itu cara pandang orang dan biarkan mereka memandangnya demikian. (more…)