The Night We Met (Ost. 13 Reason Why)

Sabtu!

Haha, Gilak. Sabtu ini paling gilak sih menurut gue. Setelah kemarin gue menghabiskan sisa-sisa malam Sabtu dengan futsal bareng temen-temen kampus, Sabtu paginya gue langsung cus menuju umbul ponggok bersama dengan Martin, Bintang, dan Bayu.

Sebenernya seru-seru aja sih main di umbul ponggok. Disana rame, asik, terus ada kayak tempat tongkrongan dengan aneka gorengan yang enak juga. Masalahnya satu sih… Gue nggak bisa renang.

Yap.

Badan gede, muka sangar, tapi… nggak bisa renang. Sekalinya renang, pake pelampung. Udah pake pelampung, tetep takut kelelep.

Njer.

Hidup begini amat.

Berangkat dari rumah pukul 08.00 dan kembali lagi di rumah pukul 16.00, kayaknya sudah jelas deh kalau Sabtu itu tadi merupakan hari yang menyenangkan sekaligus melelahkan.

Kalau kalian, gimana nih kabar Sabtunya?

Kesepian? Happy-happy sama pacar? Atau merana karena pacar lebih suka sama orang lain?

Nggak apa deh ya, yang penting malam ini akhiri aja Sabtumu dengan gembira.

Emang bisa?

Bisa dong, kan malam ini waktunya kita #SabtuNgomonginLagu! Ulululu~

Yap, pada kesempatan kali ini gue akan membahas tentang sebuah lagu dari Lord Huron yang berjudul The Night We Met.

13reasonswhy

Source : Klik

Mmm… Buat penikmat serial 13 Reason Why, mereka pasti sudah sangat familiar dengan lagu ini ya?

Okei, sebenernya alasan kenapa gue membahas lagu ini adalah karena ada seorang blogger juga bernama Bang Darma yang beberapa hari lalu meminta gue untuk mereview lagu ini. Awalnya gue nggak begitu tau sama lagunya sih, tapi lama kelamaan didenger… kok enak juga ya? Sepertinya gue sangat tertarik untuk mereview lagu-lagu yang direview oleh temen-temen sekalian deh. Hehe.

Jadi, Lord Huron itu adalah sebuah band indie yang berasal dari Los Angeles, US. Terbentuk sejak tahun 2010 lalu, Band yang awalnya gue kira hanya seorang solo singer ini telah menyajikan musik-musik bergenre indie folk and rock di sepanjang kariernya.

Karena baru 7 tahun terbentuk dan terbilang sebagai band indie, maka album yang dimiliki oleh band yang dipersoneli oleh Ben Schneider, Mark Barry, Miguel Briseño, dan Tom Renaud ini baru 2, yaitu Lonesome Dreams (2012) dan juga Strange Trails (2015).

lordhuronpress

Source : Klik

Lagu The Night We Met yang akan gue bahas pada kesempatan kali ini adalah sebuah lagu yang masuk di album Strange Trails, dan berhasil masuk posisi kelima US Hot Rock. Mantap bukan?

Langsung bahas lagunya deh yuk ah!

I am not the only traveler

Who has not repaid his debt

I’ve been searching for a trail to follow again

Take me back to the night we met

Diawali dengan suara ‘huuuuu… huuuuu… huuuuu’ dan petikan gitar pelan yang mengiringinya, seolah membuat lagu ini terdengar syahdu-syahdu gimana gitu. Pada intinya, lagu ini bercerita tentang seseorang yang nggak bisa melupakan kekasih tercintanya dulu.

Memory yang seseorang putar pada lagu ini adalah tentang hubungannya dengan kekasih yang masuk di tahap ‘nggak baik-baik aja’, kemudian mereka mencoba mencari penyelesaiannya dengan mencari ‘jalur-jalur’ lain yang baik untuk diikuti. Enggak tau sih, jalur seperti apa yang dimaksud. Mungkin bisa berarti jalur mencari pelarian, jalur mencari orang baru, atau jalur-jalur lainnya. Eh, nggak tau ding.

Dari memory tersebut, seseorang itu pun akhirnya merasa bahwa kejadian yang dialaminya itu sangat jauh berbeda dengan apa yang mereka rasakan saat pertama kali bertemu. Sampai pada akhirnya, seseorang itu berharap agar mereka bisa kembali ke awal-awal mereka bertemu agar semuanya bisa tetap baik-baik saja.

Semua pasangan pengennya juga begitu kalik, ah~

And then I can tell myself

What the hell I’m supposed to do

And then I can tell myself

Not to ride along with you

Masuk di lirik kedua ini, seseorang itu pun akhirnya tau harus bertindak bagaimana terhadap kekasih yang dia cintai tersebut. Ya, disini, seseorang itu pun pada akhirnya tau kalau memang dirinya harus berpisah dengan kekasih yang dia cintai. Kekasih yang dia perjuangkan dari awal. Kekasih yang memberikan rasa berbeda di setiap waktunya.

I had all and then most of you, some and now none of you

Take me back to the night we met

I don’t know what I’m supposed to do, haunted by the ghost of you

Oh, take me back to the night we met

Selanjutnya, disini diceritain bahwa seseorang itu tuh dulu kayak punya/ngerti semua hal tentang kekasih yang dia sayangi tersebut. Tapi lama kelamaan, hal-hal yang dia punya/ngerti dari kekasihnya itu semakin berkurang dan menipis. Hingga akhirnya, seseorang itu pun sadar bahwa dia udah nggak punya/nggak ngerti apa-apa lagi tentang kekasihnya itu.

Setelah mendapati kenyataan bahwa mereka sudah berpisah, seseorang itu pun sekarang nggak tau lagi harus berbuat apa tanpa keberadaan kekasih tersayangnya. Masa lalu memang sulit dilupain, hal inilah yang membuat seseorang itu masih terus dihantui oleh bayang-bayang kekasihnya.

Dan… Tetep, seseorang itu masih berharap untuk bisa kembali lagi ke waktu dimana dia dan kekasihnya pertama bertemu.

Sekali lagi, semua pasangan juga pengennya begitu nggak siiiiiih~

When the night was full of terror

And your eyes were filled with tears

When you had not touched me yet

Oh, take me back to the night we met

Dilirik ini, seseorang itu pun mulai kembali mengingat masa-masa dimana dia masih bersama dengan pasangannya. Masa dimana mereka berselisih paham, masa dimana mereka saling menangisi satu sama lainnya, dan masa dimana mereka akhirnya berjauh-jauhan. Namun, berbeda dengan apa yang terjadi sekarang, di masa lalu, mereka bisa mengatasi itu semua dengan berbagai cara tanpa harus ada kata perpisahan yang menyebalkan.

Harusnya sih bisa terus begitu ya.

Harusnya.

Tapi kan…

Yaudahlah yaaaa.

Jadi, ya tetep. Seseorang itu tetep pengen bisa kembali ke masa dimana dia baru pertama kalinya bertemu dengan sang kekasih tercinta.

Duuuuuuh…

INI KENAPA LAGUNYA SEDIH YA ANJER!

Hahaaa… Kayaknya bakal lebih sedih kalau ngedengerin lagu ini sambil nonton serial 13 Reason Why deh ya.

Hmm…

Iya sih, tapi…

MANA BISA FOKUS ANJER NONTON FILM SAMBIL NGEDENGERIN FILM!

Oks, selamat mendengarkan The Night We Met dan jangan lupa nonton 13 Reason Why.

Sip!

Advertisement

20 comments

  1. masa dimana mereka saling menangisi satu sama lainnya
    Maksudnya kayak gini ya bang
    Misalnya si cewek nangis gara2 cowoknya trus besoknya si cowok nangis gara2 ceweknya mati, besoknya lagi gantian dan seterusnya
    Tapi kan bang, si cowoknya udah mati duluan kenapa dia hidup lagi terus nangisin kematian ceweknya?

  2. WAH ASIK NIH, gara-gara bawa-bawa 13 Reasons Why jadi mampir. Kukira mau bahas serialnya tapi ku lupa kalo jadwalnya bahas lagu. Ngena sih dari si lagu dan isi serial season 1 13RW ituuu, masuk akal. Netflix selalu berhasil masukin lagu yang pas buat serial mereka yesh.

    1. Waaaaa Audriiiis 😀 hihihihi naq hits dunia masa kini.
      Iyaaa, aku baru bisa bahas lagunya aja nih. Buat ngomongin serialnya mah mandek duluk 😀

      Wahahaha penikmat netflix nih 😀

  3. Yuhuuuuuuu~ Lagunya Darma di-review sama Febri. Baru sempet komen nih, Feb. Huhuhuhu, Makna lagunya ternyata sebajingak itu ya. Darma buanget! Walaupun dia menyangkal dan bilang cuma relate sama beberapa kalimat aja. Huahahahaha.

    Btw Nanda penikmat 13 Reasons Why juga nggak, Feb? Atau kamu ada rencana mau nulis postingan berjudul 13 Reasons Why I’m In Love With Nanda?

    ITU APA DAAAAAAAH -_____-

    1. Hahaha iyaa nih, karena direquest ditwitter, akhirnya dikerjain juga. Makasiii yaaak.
      Wahahaaaa Darma ngalamin hal begitu nih? WADIDAAAW BANGET YAK wkwkkw

      Errr… Nanda ngikutin 13RW ga ya ._. belum pernah nanya sih. Pfffft, Seniningan lagi mandek nih. Jadi sepertinya enggak nulis, tapi itu kenapa judulnya jadi begitu amat deh ah 😀

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s