SABTUUUUUU!
Eh, sebentar. Ini hari Sabtu bukan seh? Sumpah deh ya, saya sudah amat sulit sekali membedakan hari-hari biasa dengan hari weekend atau libur gitu. Soalnya… YA TIAP HARI SAYA KAN LIBUR YA. Karena kebiasaan libur gini, kadang saya jadi agak kurang sadar gitu pas lagi di kampus dan esoknya berencana konsultasi laporan skripsi, tiba-tiba ada teman yang nyeletuk.
‘Loh, besok kan tanggal merah Feb?’
Kemudian saya hanya akan diam dan melihat kalender di koperasi, setelah itu mulut saya pun mengumpat keras.
‘BAJILAAAAK, KENAPA HARUS ADA TANGGAL MERAH SIH, SAYA KAN KETUNDA MAU KONSULTASI LAPORANNYA. KAPAN KELARNYA NIH?’
Padahal, anda sendiri ya Feb yang bikin skripsi tertunda.
Dasar sampah.
Hmm…
Baiklah, karena akan sangat tidak baik jika saya berdiskusi dengan diri sendiri mengenai skripsi dan tetek bengeknya, serta saya sangat yakin bahwa hari ini hari Sabtu, maka… YOKLAH KITA #NGOMONGINLAGU SAHAJA YOK!
Lagu yang akan saya bahas pada pertemuan perdana setelah SabtuNgomonginLagu diistirahatkan adalah perihal Clairvoyant-Nya The Story So Far.
Sebelumnya, mohon maap nih, pasti ada yang belum begitu tau tentang siapa itu The Story So Far, kan? Jika iya, maka mari kita bahas sedikit perihal apa itu The Story So Far dan bagaimana latar belakangnya, apakah berasal dari keluarga baik-baik atau bukan.
Jadi, The Story So Far jika kita terjemahkan secara seenak jidat melalui google terjemahan maka berarti Cerita Sejauh Ini.
Hmm…
Band luar jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia itu suka tidak pernah tepat sasaran ya? Wagu aja gitu didengarnya. Saya nggak pernah membayangkan sih, jika di Indonesia ini ada band bernama Cerita Sejauh Ini, mungkin kelak suatu saat akan ada band-band aneh lain dengan nama : Ceritanya Begini Nih, atau Ceritaku dan Ceritanya Berbeda Loh Gimana Dong.
Wadehel, ya?
The Story So Far adalah sebuah band bergenre Poppunk yang pertama kali terbentuk di Walnut Creek, California, U.S. pada tahun 2007 silam, yaitu bertepatan dengan saya yang baru saja duduk di bangku SMP dan pertama kali tau perihal film bokep di internet.
Mantap.

Source : potchefstroomherald.co.za
11 tahun berkarya di blantika musik dunia, band yang digawangi oleh Parker Cannon, Kelen Capener, Kevin Geyer, Will Levy, dan Ryan Torf ini telah menciptakan 3 buah album (Under Soil and Dirt (2011), What You Don’t See (2013), dan The Story So Far (2015)) dan 2 buah EP (While You Were Sleeping (2010) dan Songs of (2014)).
Oh iya, The Story So Far ini pernah main ke Indonesia loh pada tanggal 30 Agustus 2015 silam, bersama dengan band U.S lain, Man Overboard. Keren yak?
Saya sejujurnya tidak terlalu mengikuti The Story So Far sih, meskipun saya sangat menyadari bahwa ada banyak lagu-lagu dari The Story So Far yang bagus seperti misal Navy Blue, Things I Can’t Change, All Wrong, Heavy Gloom, Waiting In Vain, dan lain sebagainya. Tapi, ada satu lagu yang membuat saya kayak langsung menyukai The Story So Far deh, yaitu lagu yang akan saya bahas kali ini : Clairvoyant.
Lagu ini merupakan salah satu lagu dari The Story So Far yang release pada tahun 2013, di album The Story So Far vs Stick to Your Guns. Mmm, Saya tidak tau pasti sih, apakah ini semacam album kolaborasi gitu-gitu yang dibuat oleh label Pure Noise Record atau bukan, tapi yang jelas, meski pada keterangan youtube bergenre Rock, lagu ini asik dan alus aja gitu untuk didengar.
I think you’ll notice when things become different
The good vibes in our lives won’t feel so consistent
And less becomes more cause the weight is too heavy
I swim in the water that’s breaking your levee
Lagu ini bisa dibilang perihal masalah sebuah hubungan. Di lirik awal di atas, si penulis lagu mencoba menggambarkan tentang ada sesuatu yang berbeda di kehidupannya dengan si pasangan. Sebagaimana gayung bersambut, si pasangan pun merasakan hal yang sama. Seolah-olah kayak… hubungan ini tidak bisa diselamatkan deh sepertinya.
Sampai akhirnya, si penulis lagu merasa sangat sadar bahwa hal-hal baik yang ada di hubungan mereka itu tidak akan berlangsung lama. Hingga di akhir, mereka pun merasa bahwa masalah-masalah yang hadir di hubungannya jauh lebih berat ketimbang rasa senang yang ada. Intinya kayak, mereka sudah tidak lagi sepemikiran. Apa-apa di perdebatkan, apa-apa dipermasalahkan. Tidak sehat.
The way that you left me is alright, it’s alright
If I argue the point then we yell and we fight
And I won’t be home for the rest of the night
You might hate my words but you know that I’m right
You know that I’m right
Di titik ini, si penulis merasa bahwa sebenernya dia merasa fine-fine saja jika harus kehilangan pasangannya, lhawong baginya, itu amat sangat lebih baik jika mereka harus tetap bersama tapi terus-terusan berdebat dan berantem melulu. Si penulis pun merasa kalau sekarang, mereka berada di posisi yang benar, meskipun si pasangan pasti akan menyangkal keputusan itu. Istilahnya kayak sepasang kekasih ini merasa paling bener gitu, dan nggak ada yang mau mengakui kesalahannya.
Yaaaa, gitu-gitu tuh ya.
This is your life there’s no way to run from it
The doubt in your brain or the pain in your stomach
I only have but one complaint at the moment:
Don’t paint me black when I used to be golden
Di lirik ini, si penulis lagu sadar bahwa udah nggak ada jalan lagi untuk terus lari dari masalah yang sedang dia hadapi bersama pasangannya. Mau nggak mau, suka nggak suka, ya itu harus dihadapi, entah gimanapun caranya. Masalah yang mendera mereka berdua pun digambarkan berupa keraguan dan kesakitan yang dirasakan selama menjalani sebuah hubungan itu.
Tapi inti dari lagu ini sebenernya si penulis ingin menyampaikan satu hal kepada pasangannya, yaitu perihal jangan sampai si pasangan melupakan atau berpikiran negatif ke dia. Maksudnya, meski mereka sudah berpisah, si penulis berharap hal-hal baik yang ada di hubungan mereka itu jangan sampai dilupain. Dan satu lagi, jangan pernah musuhan karena sebagaimanapun, layaknya sepasang kekasih yang berakhir, putus adalah sebuah kesepakatan. Toh, selama ini mereka juga sudah menciptakan memory bersama. Mau itu hal baik dan hal buruk.
Pfffft…
Ya begitu itu tuh, harapan setiap orang yang hendak putus dari pasangan : baik-baik saja.
Tapi, apa bisa ya?
Bisa, sih. Tapi butuh proses. Karena nggak ada hal yang bisa dirayakan dari setiap putusnya sebuah hubungan. Entah semanis apa, entah sesepakat apa. Jadi, nikmatlah patahnya. Hancurkanlah sakitnya.
Yuhuy?
Selamat mendengarkan.
Terimakasih.
Ditulis Oleh : Febri Dwi Cahya G
Diterjemahkan Oleh : Nuur Fatimah S
Ini postingan perasaan pake indo
Apanya yang perlu diterjemahin?
Hmm, sebentar. Biar sayaaaaa pikirkan dulu perihal gimana maksud komentarmu ._.
Itu gak ada terjahan lagunya, tapi kok pake jasa penerjemah. Gitu mungkin maksundnya bang.
Ooooooh, sebenernya itu teman sayaaaa nerjemahin inti dari lagu gitu. Maksudnya makna yang terkandung dalam lagunya dalam bahasa gitu. Bukan terjemahan perkataaa
Lebih ke penafsiran makna lagunya gitu ya mas.
Iyaaap, mas. Tepat 🙂 sulit untuk saya mengartikan dan menafsirkan lagu, maka dari itu, saya butuh bantuan teman 🙂
Coba ntar saya dengerin deh, siapa tahu masuk ke kuping.
Hahahah terimakasiiiih, Mas. Silahkan didengarkan.
Lagunya ngerock tapi kalem mas
Iyaaaaaaa, ini kayak band hardcore yang mainin lagu accoustic sih 😀
Pertama kali tahu lagu ini kayaknya tahun 2016 atau 2017 deh. Berawal dari komentar di Youtube lagu PWG yang Serotonin, terus ada yang ngasih referensi kalau musiknya mirip Clairvoyant. Pas saya coba dengerin, wah asyik sekali. Beda sama lagu-lagu The Story So Far lainnya. Yang ini santai banget.
Dari awal tahun sampai hari ini, entah mengapa saya sering dengerin sambil merenungi kisah cinta yang pupus. Wqwq.
NAAAAAH, BENER KAN!
Serotonin itu kalau nggak mirip-mirip sama Clairvoyant, ya ngototnya kayak part of menya neckdeep wgwgw. Saya tau lagu ini setelah ndengerin Serotonin juga hahaha 😀 bisa begitu ya 😀
Bener, Clairvoyant ini lagu tersantainya TSSF sih. Kayak enak aja gitu 😀
HAHAHA LAGU KENANGAN NIH CERITANYA YA~
Pas baca judul artikel ini entah kenapa aku pikir ini tentang iklan baju. Eh ternyata tentang lagu. Wkwkwk.. 😅
Kenapaaaa jadeeeeeh tentang iklan baju ya :(( wgwgw
GILAA TERNYATA BEGINIAN MASIH ADA YA FEB. Muahahaha. Super rajin emang…
…kalo maish nganggur. *digaplok
HAHAHA TAEK YA ANDA LORD 😀
Kendatipun wajah Anda anak STM banget tapi selera musik boljug huhu
Okeh. Gue setuju komentar Kresnoadi. Terutama kalimat terakhir. HAHA.
By the waaaaayy, gue dengerin musik genre ginian pas zaman SMP sih. Masuk SMK mulai pindah ke reggae, pas lulus ganti lagi ke EDM.
Sabtu depan review lagu Siti Badrun – Lagu Syantique ya! Asik itu DJ-nya sumpah. HAHAHAHAHAHAHA
YA HEYHEYLOOOOOOO, WAJAH SAMA SELERA MUSIK TIDAK ADA HUBUNGANNYA YA ANJEEEEENG WGWGW.
DAN, ANDA SEPERTINYA SELALU MENDUKUNG SIAPAPUN YANG MENGHINAI SAYA YA ANJER -_-
Kenapa zaman SMPmu keren, tapi zaman SMA ke lulus menurun seh? -_- arahnya ke EDM bangkek wggw. Etapi emang zaman sekarang lagunya ke-edm-edm-an semua seh.
YA KALEK MASA ANDA RIKUES SITI BADRIAH SIH :((
Kamu kapan ngomongin lagu band saya
Terserah kamu sih mau lagu single saya, mau lagu di Larc n ciel atau lagu vamps
Oh, baikkkk Nik. Ditunggu yaaaaaa lagu the Vamps nya 😀
Setuju.
Setuju apaan?
Ya pokoknya setuju aja.
Lagunya enak sih, kayak dengerin Yellowcard versi akustik gitu.
Reseeeek ya anda -_-
WGwgwg, iya bang. Enaaaaa bet. Alus santai 😀
Ya deadline itu seperti cemilan mas, semakin kita santai maka waktu akan semakin mudah menjelma sebagai setan. Skripsi nya diingat mas, jangan stalking mantan mulu 😀
Hahaha skripsi selalu senantiasa saya ingat dan kerjakan dong ya 😀
Nah bagus tu mas, skripsi nya diingat. ngemil mulu ahhha
Lagunya pas banget buat dengerin skripsi? Mantappp
Lagu pas buat dengerin skripsi itu gimana teknisnya ya 😦
maksud aing sampil ngerjain skripsi hadeeee -_-
pntsn x i bkin story lagu ini di ig nya 🙂
pntsn x w bkin story lagu ini di ig nya 🙂