Pagi di Bima Homestay menyambut dengan ramah. Kicau burung yang bertengger pada pohon mangga depan kamar menjadi irama penyemangat untuk membuka hari. Saya membuka mata perlahan, namun masih tetap mencoba untuk merebahkan diri karena bagi saya, rebahan adalah posisi terkece tersolid terkeren terganteng dan ter-ter lainnya ketika bangun tidur.
Bisa dibilang, tidur paling nyamannya saya saat berlibur kali ini adalah ketika berada di Bima Homestay. Tidak tau kenapa, setelah sehari sebelumnya menerpaksakan diri untuk tidur di Banyuwangi Beach dengan kondisi yang amat sangat kepanasan karena AC yang tidak dingin alias matek yang literally kabelnya putus dan which is itu bangkek, kini di Bima Homestay saya merasakan esensi tidur yang sebenar-benarnya. (more…)