Terpuruk

Jadi, Siapa Lagi yang Ingin Mati?

‘Kamu bahagia ya…’

‘Wah, hidupmu kok enak banget sih…’

‘Dia nikmatin ketenarannya banget ya. Pasti seneng…’

Saya pernah mendengar kalimat-kalimat itu terucap dari satu, dua, atau bahkan tiga mulut orang, yang kala itu sedang melihat prestasi, kemapanan, dan popularitas dari orang-orang lainnya. Seolah-olah, dari apa yang dlihat secara kasat mata,  itulah satu-satunya hal yang bisa dilihat dan dinilai seenak jidat. Tanpa terlebih dahulu berpikir perihal latar belakang, masalah apa yang menerpa di hari sebelumnya, pun beban apa yang sedang dia tanggung kala itu. (more…)