Ngenes

Menilai Dari Luarnya Saja

Hmm…

Kalau dipikir-pikir, orang-orang sekarang cenderung lebih suka menilai orang lain hanya sekedar dari tampilan luarnya saja ya?

Orang pake baju seadanya, dibilang gembel.

Orang berbadan kurus ceking, dibilang narkoba.

Orang tinggi semampai, dibilang doyan nyemilin bambu runcing.

Seolah apa yang menjadi jati diri seseorang itu hanya sebatas apa yang orang lain lihat secara visualnya saja. Nggak lebih.

Padahal kalau dipikir-pikir, hati dan kepribadian adalah salah satu elemen penting yang layak untuk dipertimbangkan dalam penilaian tentang seseorang. (more…)

Cinta yang Tak Segera Dinyatakan

Ada banyak hal yang identik dengan seseorang.

Kalau kita denger nama Raisa, maka otomatis yang terbesit dibenak kita adalah cantik dan merdu.

Kalau kita denger Ade Rai, maka otomatis yang terbesit dibenak kita adalah gagah dan berotot.

Kalau kita denger nama Febri Dwi Cahya, maka otomatis yang terbesit dibenak kita adalah jomblo kampret yang minta dirajam rame-rame.

Hmm…

Ya, sejauh ini gue emang identik dengan jomblo. Entah udah berapa kali gue ngerasain siklus begini : jomblo-pacaran-gagal-jomblo lama-pacaran lagi-gagal lagi-jomblo seumur hidup. (more…)

Hati-Hati yang Nyasar

Gue jomlo.

Pengakuan yang seharusnya nggak perlu diakui ya kayaknya.

Ya, baiklah. Gue siluman ikan pesut.

Dan seperti yang dilakuin oleh para jomlo-yang-juga-siluman-ikan-pesut pada umumnya, gue pun senantiasa melakukan pencarian untuk pasangan hidup yang gue idamkan.

Pilihan itu pernah jatuh pada seorang cewek bernama Lita.

Dia temen sekampus yang beda jurusan sama gue. Dia anak teknik lingkungan, sementara gue anak teknik sipil-yang-menjadi-limbah-lingkungan. (more…)