5 Februari 2021 kemarin, cuaca agak basah karena rintik hujan barusan menerjang daratan. Sebagian berteduh di pinggir jalan, sebagian menerabasnya dengan jas hujan, sebagiannya terduduk manis di kursi sopir dan penumpang, sisanya hanya menanti di rumah guna menanti keredaan.
Aku datang pertama kali ke rumah seorang teman bernama Dian. Dari luar, aku tidak memanggilnya dengan meneriakkan nama seperti anak-anak kecil ketika hendak mengajaknya bermain. Sekilas ku mendengar ada suara ayat-ayat yang tersurat, lalu ku ambil ponsel digenggam dan menuliskan sebuah pesan.
‘Aku sudah di luar, Bor. Kalau sudah kelar shalat dan ngajinya, keluar yak’
(more…)