#Film

Tari Lengger : Seni Tari Banyumasan yang Akan di Filmkan

‘Feb, kamu tau Tari Lengger enggak?’

Pertanyaan itu masuk ke dalam chat whatsapp saya sekitar 4 hari sebelum saya berangkat menuju Purwokerto tempo hari lalu. Adapun sosok di balik pertanyaan tersebut adalah Mba Aryanna, yaitu seorang yang menurut pandangan saya merupakan salah satu sosok perempuan yang hebat dan berhati sangat baik. Untuk yang belum begitu tau tentang siapa itu Mba Aryanna, kebetulan Saya sudah pernah sedikit membahas tentang beliau di tulisan saya yang berjudul : The End Of Black Era dan juga Berani Melawan Arus di Bidang yang disuka.

Silahkan dibaca sejenak jika berkenan dan… (more…)

Review Film : The Danish Girl

Apa yang bakal gue lakukan apabila nantinya orang yang gue cintai lebih memilih untuk merubah dirinya menjadi seseorang yang nggak pernah gue kenal?

Mmm, pemikiran itu tiba-tiba muncul begitu aja di benak tepat ketika beberapa menit lalu gue lagi gabut segabut-gabutnya  (baca: mager ngerjain Skripsi). Kira-kira gimana ya nanti kalau tiba-tiba Febri memilih untuk merubah dirinya menjadi Dwi, Cahya, atau Tarjiman?

TARJIMAN SIAPA, ANJER!

Sebenernya pemikiran gue akan hal itu nggak muncul secara tiba-tiba juga sih. Pemikiran itu muncul setelah beberapa menit lalu gue menonton sebuah film. Mmm, bukan film baru sih, melainkan film yang sudah rilis pada tahun 2015 silam dan masih tersimpan di memory laptop gue sejak bertahun-tahun lalu. Karena gue gabut (baca : masih tetep mager ngerjain skripsi), ya akhirnya gue memilih buat menonton film ini meskipun film ini nggak bersubtittle dan bahasanya itu berlogat british yang susah dipahami. (more…)

Miss Peregrine’s Home for Peculiar Children

Nanda is here~

Hayoooo, coba tebak kenapa kok Nanda bisa sampai nulis di blog ini?

Oke, mungkin kalian sudah tau jawabannya.

Jadi, yak, disini Febri sudah berhasil memperbudak gue buat bantuin ngisi blog dia gitu.

Haha, kampret memang Febri ini.

Jadi ceritanya begini…

Alkisah pada suatu hari, ada makhluk tua bernama Febri Dwi Cahya yang menceritakan tentang niatnya buat bikin rubrik baru di blog ini, salah satunya adalah rubrik review film gitu. Saat pertama kali mendengar niatnya tersebut, gue cuma bisa menjawab :

‘Yaudah sih, tinggal tulis aja kan ya?’ (more…)

Mewek

Ada yang pernah mewek cuma gara-gara nonton film?

Kalau ada, yak, kita sama.

Nonton ending dari toys story 3 aja gue mewek.

Lemah. Lemah banget gue, mah.

Pada pertengahan semester 1 dulu, tepatnya akhir tahun 2013, ada temen yang menyarankan gue buat nonton sebuah film.

Adegan awal film tersebut menampilkan seorang cowok yang lagi sendirian di dalam kamar, nonton tipi dan kayak lagi ngerasa kesepian gitu. Beberapa saat kemudian, si cowok itu nyemilin beberapa obat. Setelah obat itu ketelen, dia melihat botol air yang dari tadi sudah dia siapkan tiba-tiba kosong. Ngerasa aneh, dia pun nggak hilang akal. Akhirnya, dia pun lari ke kamar mandi dan menenggak air kran. (more…)