Halo.
Kyaaaaaaaak!
Gimana Sabtu malammu? Baik-baik saja kan? Syukurlah. Semoga menyenangkan ya. Berbahagialah, berbahagialah.
Oke, seperti biasa deh, sekarang waktunya kita…
Hah? Waktunya apa?
Loh, yang biasanya hari Sabtu di update itu. Lupa?
Emang, tiap Sabtu update? Kayaknya enggak deh. Dasar, nggak disiplin.
Errr… Maap sih. Habis gimana ya…
Yaudah deh, lanjut. Lanjut.
Hore. Baik. Mari sekarang waktunya kita… #SabtuNgomonginLagu.
Huuuuu…
Iya iya, maap sih. Akhir-akhir ini sedikit agak sibuk nih gara-gara ada beberapa deadline laporan dan lain sebagainya, jadi gimana yaaa… Tapi kalau sempet ya gini kok, pasti update. Oke?
Yak, lagu yang akan gue bahas kali ini adalah lagu yang sudah sangat-sangat-sangat lama yaitu… Rhythm Of The Rain-Nya The Cascades.
Ada yang tau?
Beliau-beliau ini memang luar biasa. *Cium Tangan* *Baca Doa Supaya Panjang Umur* *Tari Saman*
Yah, buat yang belum begitu tau tentang The Cascades, ijinkan gue sedikit menjelaskan tentang profil grup vokal tersebut. Jadi, The Cascades adalah sebuah Grup Vokal yang terbentuk pada tahun 1960 di San Diego, California, United States. Pada masanya, The Cascades ini mempunyai personel diantaranya adalah Dave Stevens, David Szabo, Dave Wilson, John Gummoe, dan Eddie Snyder. Sebelum memilih membubarkan diri pada tahun 1975, Grup Vokal ini sudah menelurkan beberapa Single dan juga Album (Rhythm Of The Rain (1963), What Goes On Inside (1968), dan Maybe The Rain Will Fall (1969)).

Source : Klik
Sebagaimana grup vokal legendaris pada masanya, ada begitu banyak lagu yang menjadi andalan The Cascades. Namun, lagu yang paling dikenal dan ‘The Cascades Banget’ adalah lagu yang berjudul Rhythm Of The Rain, atau lagu yang pada kesempatan kali ini akan gue bahas.
Gue pertama kali denger lagu Rhythm Of The Rain ini sekitar tahun 2014, tepatnya ketika gue masuk kuliah semester 3. Pada kala itu, lagu yang cenderung gue dengarkan adalah lagu-lagu dari band-band lawas seperti : Air Supply, White Lion, Art Garfunkel, Chicago, Scorpions dan band-band lawas lainnya. Semua berhenti ketika laptop gue error dan semua data di dalam laptop gue ilang semua. Sedih.
Lantas, kenapa gue kembali mendengarkan lagu Rhythm Of The Rain lagi di tahun 2016 ini?
Semua karena kemarin Nanda merekomendasikan ke gue tentang lagu Rhythm Of The Rain ini yang akhirnya membuat gue kembali mengingat-ingat tentang lagu ini.Mengingat-ingat tentang laptop gue yang pernah kehilangan semua datanya.
Sedih.
Dengan diawali suara geluduk, lagu pun dimulai dengan intro yang terkesan agak unyu-unyu gimana gitu. Sampai akhirnya, lirik pun dinyanyikan dengan sangat lembut.
Listen to the rhythm of the falling rain
Telling me just what a fool I’ve been
I wish that it would go and let me cry in vain
And let me be alone again
Ini adalah lirik pertama yang tertera dari lagu Rhythm Of The Rain. Bercerita tentang seorang cowok yang seolah mengajak kita untuk mendengarkan gemericik hujan yang jatuh membasahi bumi. Dia pun menganggap bahwa hujan tersebut telah memberitahunya akan kebodohan yang telah dia lakukan selama ini. Dari situ, dia pun berharap bahwa semuanya akan segera berakhir dan dia ingin dunia membiarkan dirinya sendiri menangis meratapi kesedihan.
The only girl I care about has gone away
Looking for a brand new start
But little does she know
That when she left that day
Along with her she took my heart
Masuk ke lirik selanjutnya, Seorang cowok itu kembali bercerita perihal perempuan yang dia sayangi lebih memilih untuk pergi mencari orang lain untuk mengisi hatinya. Dia pun bercerita bahwa si perempuan itu tidak tahu bahwa ketika si perempuan itu pergi, si perempuan itu pun secara tidak langsung telah membawa hati si cowok itu pergi.
Rain please tell me now does that seem fair
For her to steal my heart away when she don’t care
I can’t love another when my hearts somewhere far away
Ini adalah lirik ketiga yang kayaknya sih bagian reffnya. Disini, si cowok pun bertanya kepada hujan yang turun membasahi bumi perihal ‘apakah adil ketika si perempuan yang dia sayang memilih untuk pergi?’ perempuan itu telah mencuri hati si cowok dan membawa hati si cowok ini pergi untuk mencari hati yang lain sedangkan si perempuan itu tidak pernah peduli. Si cowok pun mengakui bahwa dia tidak bisa mencintai orang lain disaat hati yang dia punya dibawa pergi oleh si perempuan itu.
Oh, maksudnya tuh si perempuan jangan pergi dulu sebelum si cowok benar-benar mendapatkan hati yang dulu pernah dia kasih ke si perempuan itu sepenuhnya toh? Kalau udah bener-bener kembali, baru silahkan pergi.
Ya kalik, semua orang maunya juga gitu sih. Tapi kan…
LANJUT.
Rain won’t you tell her that I love her so
Please ask the sun to set her heart aglow
Rain in her heart and let the love we knew start to grow
Ini adalah lirik reff terakhir pada lagu Rhythm Of The Rain. Nadanya sama kayak yang diatas, hanya liriknya aja yang beda. Disini, si cowok pun berharap kepada hujan yang turun untuk mengatakan kepada si perempuan itu bahwa si cowok masih sangat mencintainya. Dia pun meminta kepada hujan untuk menyampaikannya kepada matahari agar senantiasa menyinari hati si perempuan dan menyirami hatinya agar cinta yang dulu bersemi diantara mereka dapat tumbuh kembali.
Ulululu~
Maunya.
Gitu kan si cowok doang yang mau.
Ceweknya kagak. Makanya si cewek memilih untuk pergi.
Pfffft…
Derita orang yang susah move on yak?
Mari dengarkan sama-sama lagunya.
Semangat untuk mereka yang mau move on.
FAIGK!
Malam minggu humane..syahdu..
Wkwkwkw iya Mas. Malem minggu syahdu buat mereka yang bisa menikmatinya~
Harus move dong ah sbg cowo, klo cewe nya sdh pegi cari gantinya hehe 😀 .
Nah, iya Mbak. Seharusnya ya. Seharusnya. Tapi, kebanyakan dari mereka yang susah move on sih merasa buat nyari pengganti itu susah. Ga tau, susah aja wkkwwk
Hmmmmmmm… thanks loh postingannya. Hahah
Wkwkwk sediiiih yaaaa yang belum bisa move on~
si cowok pun bertanya kepada hujan yang turun
Trus si hujan ngejawab engga bang?
Kalo g ngejawab
Ngapain tuh si cowok nanya ama ujan?
Ini sebenernya vokalisnya siapa aja sih yang komentar di blogku ._.
Kapan kamu mw review lagu saya
Haha Coldrain ya 🙂 tunggu deh 🙂
Halah! Lagi sibuk laporan atau narsis di Instagram dengan foto-foto yang nyeremin? Muahaha. 😀
Syiaaal, lagi sibuk beneran ini ._. wkwkwkw
Malem minggu baper nih ceritanya
Wkwkwk hayooooolooooh yang gak bisa move on ~
Baca tentang lagu ini jadi inget sama bapak. Beliau dulu sering muter lagu ini. 😀
Aaaaaakh :’ lagu legendaris buat ayah-ayah kita ini ya brati :’ hihihihi sukaak sih tapi aku :’) keren lagunya
lagu generasiku banget ni mah ha.. ha..
masih hafal sampai sekarang,
mari naynyi
Wahahahaha 😀 Aku suka lagu-lagu generasimu, Mbak 😀 hihihi yang klasik yang enak didengaar 😀
HIhihi yuk nyanyiiiik 😀
Mane bisa hati balik lagi :’D
Ya diikhlaskan saja gitu bang kasih tau yang nulis lagu 😀
Wkwkwk iya, nggak bisa sih hati balik begitu :’
Iyaaaap, harusnya emang diikhlaskan :’)
malam minggu oh malam minggu
Malam minggu selalu sendiri~
Uwaaah lagu ini XD pertama tau pas kelas 9, tahun 2012an lah XD
Waaaaa 😀 kamu tau lebih dulu ternyata 😀
Asliiiiii. Kirain cuman gw anak muda ((((anak muda)))) yang masih dengerin ini di tahun 2016.
Dulu pertama kali denger versi keroncongnya (Keroncong in Lounge-nya Safitri), terus makin penasaran cari penyanyi aslinya, sejak saat itu langsung jatuh cinta sampe sekarang.
Hahaha iyaa yaaa yang muda :p wkwkwk
Wkwkkw ada versi keroncongnya? siyal aku baru tauk. Kepo akh 😀