When The Children Cry

Halo Sabtu !

INI HARI MINGGU WOY !

Iya deh, maaf. Karena kemarin hari Sabtu gue nggak sempet posting tulisan #SabtuNgomonginLagu, maka khusus untuk kali ini #SabtuNgomonginLagunya dipindah di hari Minggu.

GIMANA SIH?

Yaudah, intinya, anggap aja ini hari Sabtu.

EH DEWA BANGET. SEENAKNYA GANTI-GANTI HARI.

Udahsih…

Yap, pada kesempatan #SabtuNgomonginLagu kali ini, gue mau ngebahas lagu lawas lagi ah. Yang angkatan 80-an sini atuh lah. Kalian pasti udah pada tau When The Children Cry-Nya White Lion, kan? Yang angkatan muda-mudi masa kini, sini juga atuh. Sebagai manusia berparas tua dan hampir punah, gue dongengkan sedikit tentang lagu ini.

Sebelumnya, seperti biasa dong, kita bahas bandnya dulu.

White Lion adalah sebuah band bergenre grammetal, heavymetal dan hardrock yang berdiri di New York City pada tahun 1983 silam. Seperti halnya band-band pada umumnya, White Lion ini pun sudah beberapa kali berganti personel, sampai akhirnya, formasi terakhir White Lion sebelum mereka memilih bubar pada tahun 2013 kemarin adalah Mike Tramp, Jamie Law, Troy Patrick Farrel, Claus Langeskov dan Henning Wanner.

Sumber Klik Disini 

Cukup lama menghias blantika musik dunia, White Lion ini pun pastinya sudah memiliki banyak sekali album-album hits, diantaranya adalah Fight to Survive, Pride, Big Game, Mane Attraction, The Best of White Lion, Escape from Brooklyn, Remembering White Lion, Rocking the USA, Anthology 83-89, Rhe Definitive Rock Collection, Return of the Pride dan masih banyak lainnya.

Sebagai manusia yang lahir tahun 1994, sejujurnya gue nggak begitu ngikutin perkembangan White Lion. Tapi, gue tau White Lion ini dari om gue yang emang kelahiran tahun delapan puluhan. Sewaktu gue mudik ke Tegal dulu, gue dijejelin lagu-lagu White Lion ini sama om gue. Namun, dari sekian banyak lagu yang gue dengar, hanya ada dua lagu White Lion yang lirik dan nadanya terngiang-ngiang di telinga gue sampai sekarang, yaitu You’re All I Need sama When The Children Cry ini. Ternyata, keduanya itu emang masuk didalam greatest hits-nya White Lion.

Sangar.

Membahas lagu berjudul When The Children Cry ini, sebenernya sama saja dengan kita membahas tentang sebuah keinginan akan perdamaian. Pasalnya, lirik-lirik yang tertera di lagu ini pun menceritakan tentang seorang sesepuh yang seolah menasehati generasi penerusnya kelak perihal kehidupan yang semakin kacau dan berantakan.

Little child

Dry your crying eyes

How can I explain

The fear you feel inside

‘Cause you were born

Into this evil world

Where man is killing man

And no one knows just why

Ini adalah lirik diawal lagu When The Children Cry. Disini, penyanyi seolah menasehati beberapa anak-anaknya (mungkin bisa dianalogikan sebagai para generasi penerus) perihal rasa takut yang menyelimuti mereka atas kekejaman dunia yang semakin hari semakin gila. Manusia saling membunuh atas sesamanya, padahal tidak ada yang tau pasti apa yang membuat mereka saling membunuh antar sesamanya.

What have we become

Just look what we have done

All that we destroyed

You must build again

Dilirik kedua ini, si penyanyi pun memaparkan perihal kekacauan dan kerusakan yang dulu pernah dia dan orang-orang sebayanya buat, kini harus diperbaiki oleh sang generasi penerus yang bahkan tak tau apa-apa perihal hal tersebut.

When the children cry

Let them know we tried

‘Cause when the children sing

Then the new world begins

Bagian ini adalah bagian reff. Sejujurnya, gue masih bingung perihal apa maksud yang terkandung didalam lirik tersebut. Mungkin disini si penyanyi ingin memberi tahu bahwa ketika anak-anak (generasi penerus) menangis, sebenarnya dirinya sudah berusaha untuk menciptakan kedamaian. Karena dia tau, ketika anak-anak mulai bernyanyi dengan rasa penuh bahagia, maka berarti dunia baru yang damai telah dimulai.

Little child

You must show the way

To a better day

For all the young

‘Cause you were born

For the world to see

That we all can live

With love and peace

No more presidents

And all the wars will end

One united world under God

Dilirik setelah reff ini, si penyanyi kembali memberikan pesan kepada para generasi penerus bahwa mereka harus menunjukkan jalan untuk menuju ke hari yang lebih baik. Mereka harus tau bahwa alasan mereka dilahirkan adalah agar bisa melihat kehidupan yang penuh cinta dan kedamaian. Tanpa perintah seorang presiden. Tanpa adanya peperangan dan kekacauan.Yang ada hanya satu dunia yang bersatu dalam naungan Tuhan.

Hmm…

Lagu yang bener-bener mengharapkan sebuah perdamaian yang hakiki.

Namun pada akhirnya, ini pun hanya sekedar lagu yang bernada dan tak selamanya bisa terealisasikan. Karena pada kenyataannya…

Kita tau apa yang terjadi pada dunia ini sekarang.

Orang-orang masih saling membunuh antar sesamanya. Nyawa tak lagi ada harganya. Perdamaian yang hakiki hanya omong kosong belaka.

Sebelum masuk ke lagu, bersama-sama mari kita berdoa untuk para saudara-saudara kita yang belum benar-benar merasakan apa arti perdamaian yang sesungguhnya. Karena kita tau… mereka bukan lagi menangis, tetapi mereka kehilangan nyawa oleh ulah para manusia bengis.

Sumber Klik Disini 

Sumber Klik Disini

Sumber Klik Disini 

Sumber Klik Disini

Sumber Klik Disini

Sumber Klik Disini

Selamat menyongsong bulan Ramadhan yang penuh berkah.

Selamat mendengarkan.

 

Advertisement