Tegaskan #NyalaUntukYuyun dan Korban-Korban Lainnya

Miris.

Mungkin itu adalah kata yang sangat pas ketika kita melihat suatu potret yang seolah tergambar jelas pada masa sekarang ini.

Kekerasan. Siksaan. Pembunuhan. Pemerkosaan. Pembullyan. Perempuan.

Ya, entah kenapa, akhir-akhir ini secara pribadi gue selalu menemukan beberapa berita yang sedikit ‘menyayat’ ulu hati. Berita yang mempunyai keterkaitan antar beberapa hal yang gue tulis singkat di atas.

Pertama.

Semua orang pasti sempat mendengar berita perihal kasus penyiletan yang terjadi di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Ya, korban dari kasus penyiletan tersebut adalah tiga orang perempuan. Bahkan tak tanggung-tanggung, satu dari tiga korban tersebut ternyata masih duduk di bangku sekolah dasar.

Gue nggak pernah bisa habis pikir, kenapa ada orang yang iseng nyiletin beberapa perempuan yang tanpa dosa lagi lewat disebuah jalan. Update berita terkini yang gue dapet, si pelaku penyiletan ini mengaku bahwa dia melakukan perbuatannya tersebut karena : Tiga orang perempuan tersebut dianggap menghalangi-halangi jalan si pelaku.

WADEHEL IS GOING ON ! YA NGGAK USAH NYILET JUGA KALIK, KAMPRET OON?!!!

Kedua.

Gue denger kasus ini beberapa hari lalu sewaktu gue lagi begadang dan nonton sebuah acara berita di NetTV. Headline dari berita tersebut adalah ‘Gara-Gara Skripsi, Mahasiswa UMSU Tega Membunuh Dosennya Sendiri’. Dari situ, gue pun akhirnya mencoba mengikuti perkembangan dari berita tersebut, mulai dari nonton berita di TV maupun baca-baca di media online.

Miris. Setelah membaca  beberapa berita yang ada, gue pun akhirnya tau bahwa alasan si mahasiswa membunuh dosennya itu ternyata karena dia dendam kepada korban karena korban sering memarahi si mahasiswa.

Si mahasiswa ini pun mengaku bahwa korban seringkali menegur dan menyuruh si mahasiswa keluar kelas ketika si mahasiswa ini tidak membawa buku kuliah dan menggunakan kaos ketika kuliah. Puncak dari semua ini adalah ketika korban mengancam akan memberi nilai jelek kepada si mahasiswa jika si mahasiswa tersebut enggan merubah sifat buruknya itu.

Naas, bukannya merubah sifat buruknya, si mahasiswa justru malah semakin menambah sifat buruknya dengan tega membunuh sang korban.

Jujur, gue nggak habis pikir sama konsep berpikir yang dimiliki oleh si mahasiswa tersebut. Sebenernya maksud dari sang korban itu sangat mulia, yaitu ingin membuat si mahasiswa menjadi pribadi yang lebih baik. Nggak ada yang salah dari kemarahan, teguran, dan ‘pelajaran’ yang korban berikan kepada si mahasiswa. Korban hanya ingin si mahasiswa berubah, hingga kelak jika lulus nantinya, dia bisa jadi lulusan yang baik. Lagipula, kalau si mahasiswa itu emang udah baik dari dulu, gue yakin, korban juga nggak akan pernah memarahi, menegur atau bahkan mengancam ngasih nilai jelek ke si mahasiswa.

Mungkin… Cara berpikirnya aja yang harus di ubah.

Namun… Nyawa korban yang sudah terlanjur tercabut, nggak akan bisa diubah.

Ketiga.

Gue tau kasus ini dari seorang temen. Disuatu jeda kuliah, seorang temen bilang ke gue bahwa ada berita mengenai mahasiswi FMIPA UGM yang ditemukan tewas di kamar mandi kampus. Dari situlah akhirnya gue kembali mencari tau mengenai berita tersebut.

Miris, setelah membaca beberapa berita yang ada, gue pun akhirnya tau bahwa pelaku di balik pembunuhan mahasiswi itu adalah cleaning service di kampus tersebut. Dengan tega, pelaku mencekik korban yang kala itu sudah berada di kampus pada pukul 06.00 WIB dan kemudian menyembunyikan jasadnya di kamar mandi kampus.

Motifnya? Klasik.

EKONOMI.

Setelah membunuh korban, pelaku pun mengambil ponsel, powerbank dan motor milik korban lalu membawanya pergi. Beberapa jam berlalu, pelaku kembali lagi ke kampus dan melakukan aktifitasnya seperti biasa, seolah tidak pernah terjadi apa-apa.

Sejujurnya, gue masih nggak pernah ngebayangin, gimana teganya ada orang yang membunuh sesamanya hanya karena masalah uang.

Sejujurnya, gue pun masih menyayangkan, kenapa uang bisa membuat seseorang mau melakukan segalanya.

Keempat

Gue yakin, semua orang pasti hampir semuanya tau perihal berita tentang Yuyun, gadis berumur 14 tahun yang meninggal setelah diperkosa beramai-ramai oleh 14 pemuda.

Gue tau berita ini pertama kali pada hari Selasa kemarin, sekitar pukul 20.00 WIB. Kala itu, ada seorang temen yang membuat status perihal kasus tersebut. Sesaat setelah membaca, gue cuma bisa geleng-geleng kepala, seakan nggak percaya dengan apa yang terjadi dengan moral-moral anak muda masa kini.

Ya, semua orang mungkin udah tau pasti bagaimana kronologi yang terjadi pada kematian Yuyun yang tergolong sangat tak manusiawi.

Empat belas pemuda. Menenggak Miras. Tak terkontrol. Tega memperkosa. Tega membunuh. Bahkan disatu sumber berita… Mereka tak menyesal.

Kenapa semuanya harus terjadi?

Dalam waktu beberapa hari, ada empat kasus atau bahkan lebih yang menurut gue sangat miris terjadi kepada seorang perempuan.

Gue nggak tau kenapa.

Lebih mirisnya lagi, terkadang, jika ada perempuan yang menjadi korban pemerkosaan, beberapa pihak justru bilang :

‘Salah sendiri perempuannya pake baju ‘terbuka”

Anggapan yang gue pikir lucu. Sedikit mencoba mencerahkan, mari gue kasih opini dari Pandji Pragiwaksono di show Mesakke Bangsaku yang membahas tentang hal ini :


Perempuan dianggap kaum minoritas. Kenapa gue bisa tau? Gampang. Kita lihat aja bagaimana negara ini menyikapi pemerkosaan. Di negara ini, supaya tidak terjadi pemerkosaan, perempuan disuruh berpakaian tertutup.

Kan yang merkosa laki, kenapa yang disalahin perempuan?

Daripada ngomong :

Hay perempuan, pakailah pakaian tertutup.

Mendingan bilang :

Hay lelaki, jaga titit lo baik-baik.

Emang pemerkosaan karena perempuan pake pakaian terbuka? ENGGAK. BUKAN. Coba searching, dimana negara dengan tingkat pemerkosaan tertinggi di dunia? Timur Tengah ! Disana pakaiannya hampir tertutup semua. Tetep aja pemerkosaan tinggi.

Pemerkosaan bukan karena pakaian terbuka atau nggak, cuman masalah dia (cowok) terbiasa atau enggak.

Dosen gue bilang : Lebih baik dilihat tapi nggak dipikirin, daripada nggak dilihat tapi dipikirin terus. Itu tuh konteks aurat.


Gitu.

Jadi, masih ada yang berpikiran kalau perempuannya yang salah? Lagian, percaya deh, nggak ada perempuan yang mau diperkosa !

Hmm.

Disini, gue pun mencoba untuk meminta opini dari dua orang perempuan perihal kejadian yang terjadi di beberapa waktu belakangan ini.


Fatimah.

Jujur, aku sebagai perempuan merasa miris dan ngeri sewaktu baca-baca berita tentang kekerasan, pemerkosaan dan bahkan pembunuhan yang terjadi pada perempuan akhir-akhir ini.

Satu hal yang bikin aku merasa kayak nggak logis adalah : ada beberapa korban yang masih dibawah umur.

Suwer, itu kan miris banget.

3 hari terakhir ini, aku mengikuti 3 pemberitaan di media yang membahas tentang pembunuhan mahasiswi di UGM, Bullying di SMA 3 Jakarta, sama pemerkosaan dan pembunuhan siswi SMP di Bengkulu.

Semuanya memprihatinkan.

Kalau aku lihat-lihat, sebenernya para korban itu nggak punya salah apa-apa sama si pelaku. Bahkan nggak ada hubungan apa-apa juga. Tapi kok si pelaku bisa tega-teganya loh berbuat keji kepada para korban?

Sewaktu baca-baca berita perihal kasus-kasus tersebut, sebagai cewek aku merasa sedih banget. Nggak akan bisa ngebayangin deh, gimana perasaan korban sama keluarganya.

Aku aja yang dulu pernah kecopetan di angkot aja rasanya udah gemeteran banget, gimana para korban yang harus kehilangan nyawa?

Doanya sih, semoga gak ada lagi kejadian semacam ini di Indonesia. Pelaku yang tega-tega itu seharusnya bisa dapet hukuman yang setimpal dan menimbulkan efek jera..

Udah. Gitu aja. Aku sedih kalau harus bahas beginian.


Dyah Nimas Ayu S

Opiniku mungkin lebih ke kasus Yuyun aja kalik ya? Soalnya, pemberitaan ini adalah pemberitaan yang mungkin sangat menghebohkan.

Sebenernya, kasus ini terjadi karena efek dari minuman keras. Ya, kita tau kalau 14 pemuda yang menjadi tersangka disini sebelumnya menenggak minuman keras. Parahnya lagi, 14 pemuda ini pun sebelumnya juga sudah terpengaruh oleh adegan-adegan di film porno yang sering mereka lihat.

Kombinasi dari terpengaruh minuman keras dan terpengaruh film pornolah yang akhirnya membuat Yuyun (yang kala itu pulang sekolah melewati tongkrongan mereka) menjadi korban.

Miris banget.

Menurut aku, selama minuman keras nggak dilarang, kasus-kasus kayak Yuyun ini nggak akan bisa dihentikan.

Suatu saat pasti bisa terulang kembali.

Pun sama halnya dengan film porno. Kita tau bahwa segala hal yang berbau sara itu adalah bencana. Disitupun sebenernya udah kehitung  perbuatan zina, yang mana nantinya bakal timbul pikiran buat ‘merealisasikan’  apa yang dia lihat tersebut.

Parahnya, kita masih bisa melihat dua elemen itu (miras dan film porno) merajalela kemana-mana.

Harapan aku, semoga nggak akan ada lagi Yuyun-Yuyun lainnya. Dan aku harap, pelaku-pelaku yang telah tega melakukan perbuatan kejinya kepada Yuyun ini bisa mendapat hukuman yang setimpal, yang nantinya dapat menimbulkan efek jera kepada si pelaku ini sendiri, maupun kepada orang yang ada niatan jahat nantinya.


Hmm…

Dari tiga opini yang udah gue, Fatimah dan Dyah utarakan diatas, sebenernya gue masih bingung mau ngasih kesimpulan yang bagaimana. Gue masih terlalu ‘cetek’ untuk membahas hal beginian. Namun akhirnya, setelah dipikir-pikir, gue mengambil kesimpulan bahwa…

                Mungkin… Untuk menghilangkan segala bentuk kejahatan… terlebih dahulu kita harus menumpas akarnya.

                Yang merasa terganggu karena merasa jalannya dihalang-halangi, terlebih dahulu harus kita sadarkan bahwa jalanan itu bukan milik mbahmu.

                Yang merasa bahwa kemarahan, teguran dan ancaman itu adalah suatu alasan untuk menyimpan dendam, terlebih dahulu harus kita sadarkan bahwa pasti ada niatan baik didalamnya.

                Yang merasa membunuh dan merampas harta milik korban adalah salah satu cara untuk menumpas kemiskinan, terlebih dahulu harus kita sadarkan bahwa ada cara yang lebih ‘normal’ untuk bisa mengais rezeki.

                Yang merasa ketergantungan akan minuman keras dan film porno, terlebih dahulu harus kita singkirkan apa yang membuat mereka ketegantungan, kemudian kita ‘benarkan’ apa yang seharusnya ‘dibenarkan’.

                Moral.

                Ya, Moral.

                Teruntuk nyawa yang tak lagi berayun… Mari kita tegaskan #NyalaUntukYuyun dan korban-korban lainnya.

Terimakasih.

106 comments

  1. ngebaca berita itu selalu bikin heartbreaking dan bingung harus ngapain…
    #nyalaUntukKegelapan

    dan itu, yang di ugm..beberapa jam setelah pembunuhan, temen, anak mipa, ngadain acara disitu..horor setelah tahu di toilet yang terkunci ternyata ada mayat 😀

    1. Bener :’ aku waktu baca-baca berita mengenai kasus-kasus diatas juga agak merinding dan ngeri :’

      Parah emang.

      Duh, di UGM aku malah kurang mengikuti. Taunya cuma pas ada info berita kehilangan mengenai Feby itu mbak, eh habis itu beberapa hari kemudian kok ada berita kalau Feby meninggal :’

      Eng… horror banget itu ya :’

  2. Kasus pemerkosaan dan atau kekerasan terhadap anak dan perempuan memang kompleks. Jika ada kasus seperti ini, tidak bisa berhenti pada pihak ‘titit’ (mengambil istilah Mas Febri) it means laki-laki saja. Banyak pihak yang berperan disini, karena memang kasus ini sifatnya multidimensi. Solusi yang ada, tidak cukup hanya dengan membasmi ‘titit2 liar’ di luar sana, namun mesti lintas sektoral, komprehensif, dan segera.

    Oya, terkait, tulisan bagian ini “negara dengan tingkat pemerkosaan tertinggi di dunia? Timur Tengah” mungkin Mas bisa ditambahkan data pendukungnya, agar tidak ada pembaca yang gegabah mengambil kesimpulan, dan kesimpulan itu salah. Karena, setelah saya coba searching ternyata datanya berbeda. Coba lihat data dibawah;

    http://www.wonderslist.com/10-countries-highest-rape-crime/

    #SaveHumanity

    1. Waaaa Mas Parmantoss 😀 kamu kereeeeen 😀 hihihi maaf-maaf ya mas 😀 terimakasih atas koreksinya :)) mengenai masalah ‘titit’ dan ‘timur tengah’ itu, aku cuma mengutip dari standupcomedynya Pandji Pragiwaksono di tour Mesakke Bangsaku yang dulu ada di tahun 2014 lalu. Hehe salahnya, saya kurang mencari sumber juga. Maaf dan terimakasih ya 🙂

  3. Aku pernah ngalamin sendiri disekap tanpa alasan di kamar mandi kampus. Gelap, dibekap, meronta, teriak nggak ada yang dengar sampek suaraku habis. Alhamdulillah akhirnya aku bisa kabur. Kalau enggak aku nggak tahu nasibku gimana. Mungkin kayak yuyun atau yang lain. Semua omongan si penyekap masih kadang terngiang di telinga apalagi pas baca kasus kek gini.
    Setuju sama Febri…tumpas dulu akar permasalahannya. Tapi khusus buat kasus pemerkosaan, hukuman terberat adalah hukuman mati dan paling ringan kebiri. Biar mereka tahu gimana rasanya kehilangan milik mereka yang paling berharga.
    Karena efek pemerkosaan itu sadis banget. Traumanya seumur hidup bahkan bisa2 korban bunuh diri karena malu atau seperti kasus perawat di India itu saking traumanya dia koma sampek 42 tahun sebelum akhire meninggal tahun lalu#nyalauntukYuyundanperempuan

    1. Hah? seriusan Mbak? Itu tahun kapan mbak? Kok bisa loh?
      Alhamdulillah banget kamu bisa kabur :’ terus dulu penyekapnya gimana mbak? kamu laporin nggak?
      Ngeri sumpah mbak kisahmu itu :’

      Harusnya sih begitu, soalnya kalau nggak ada akar masalah, pasti masalahnya juga nggak akan ada kan ya :’
      Aku setuju banget sama hukuman mati sama kebiri buat pelaku pemerkosa :’ soalnya secara nggak langsung sipemerkosa udah ‘matiin’ cita-cita perempuan (ada seorang temen yang jadi korban pemerkosaan, dia harus merelakan cita-citanya buat jadi polwan), ngambil hal berharga, dan memberi dampak trauma parah :’ itu gilaaak :’

      Ngeri banget emang kasus-kasus semacam ini :’

      #NyalaUntukYuyundanPerempuan :’

      1. Tahun 92 pas aku masih maba. Efeknya aku jadi parno sama kamar mandi umum sampek sekarang. Pasti celingukan tiap buka pintu buat meyakinkan nggak ada someone else di dalam.
        Pelakunya entahlah…. yang jelas bukan cuma aku yang pernah dilecehin meski aku yang paling parah…

      2. Maba ? kok bisa begitu ya :’ gilak itu, pasti trauma abis kamu mbak :’ Duuuuh parah banget :’

        Pelakunya kamu nggak tau mbak? dan bahkan masih banyak yang dilecehin :’ itu kok… miris sih :’ ya ampun, dunia 😦

  4. Yang kasus silet bikin geleng-geleng heran. Yang bunuh dosen, jujur, aku awalnya ngakak. Sampe segitunya pake ngebunuh. Sensitif banget jadi orang. Tapi habis itu ngerasa miris kok. Yang mahasiswa, tadi siang ngerasa ngilu. Kamar mandi. Serem banget. 😦

    Yang Yuyun….. pas pertama tau kasus itu, aku langsung keingat keponakanku. Umurnya Yuyun 14 tahun kan? Nah, keponakanku otw 14 tahun. Dan dia suka pulang telat karena ikut banyak ekskul. Aku langsung takut aja. Apalagi dia lebih semok daripada tantenya ini.

    Eh. Enggak. Aku takut aja, jadi paranoid. Sekarang pelaku pemerkosaan nggak cuma bapak-bapak atau kakek-kakek, sekarang anak remaja juga. Anak di bawah umur pula. Rame-rame lagi. Bangke. Ngeselin. Bahkan katanya, pas lagi proses pencarian mayat korban, beberapa pelakunya turut serta. Dengan tampang tanpa berdosa. Bangkeeee. Dan yang paling bikin miris, katanya, maaf, anus dan kemaluan korban sampe jadi nyatu. Bangke! :((((

    Yang komen main nyalahin pihak perempuan, dan tololnya yang nyalahin itu juga perempuan, pikirannya ada apanya ya? Nggak habis pikir. Dan bener, Feb. Cewek mana coba yang mana diperkosa. Trus untuk angka perkosaan itu, malah katanya Jepang punya angka terendah. Padahal kita tau sendiri, di sana hal-hal berbau porno dilegalkan. Pakaian para ceweknya pada terbuka. Jadi bukan salah pakaian perempuannya. Hhhh. Jadi kesel Emma Stone. Ini aku boleh gabung nggak sih sama Fatimah dan Dyah? Nyumpah-nyumpahin para pelaku bareng. Huhuhuhuhu. *ini apa dah*

    1. Semua kasus itu bikin miris dan geleng-geleng banget, Chak :’
      Suwer ya, yang masalah jadi ‘nyatu’ itu beneran? Sumpah, itu udah keterlaluan banget 😦 ngeri banget suwer deh 😦

      Semoga nggak ada Yuyun-Yuyun yang lainnya lagi ya 😦 ngeri banget seriusan 😦
      Ponakanmu suruh jaga diri, chak :’ ini dunia udah semakin gila aja :’

      Nah, itu juga -_- ada aja yang nyalahin pihak wanitanya -_- itu kan edan ._. aaah, tau deh sama masa sekarang -_- nggak ada benernya -_-

      Jepang yang banyak bokepnya, eh tingkat pemerkosaannya malah rendah ya? itu hebat. tapi jeleknya, kayaknya mereka deh yang ngasih dampak buruk ke orang-orang indo :’

  5. Sebagai perempuan yang punya anak perempuan : aku ngeri banget. Ada anggota dewan yang terhormat bilang : “kenapa anak perempuan (yuyun) jalan di pinggir kebun? ” Hellooooooo, kenapa jadi yuyun yang salah? Sudah begitu, pelaku tolong digaris bawahi TIDAK MENYESAL. Meskipun sudah tidak dalam pengaruh alkohol, mereka tidak menyesal. Ini bukan perkara mereka mabok atau tidak, tapi emang kotor aja otaknya. Kadang2 sampai ngutuk supaya mereka mengalami yg keluarga yuyun alami, tapi tidak jadi karena ga kebayang ada korban spt yuyun lg.

    Harapanku semoga kasus2 ini tdk terjadi lg 😢

    1. Ngeri banget sebanget-bangetnya mbak :’ seriusan :’ Dijaga ya mbak :’

      Itu anggota dewan mikirnya gimana sih ya -_- udah jadi korban, meninggal, sadis, eh masih disalahin -_- aaah, kesel aku jadinya mbak :’

      Itu dia yang bikin kesel -_- yakalik pelakunya nggak menyesal -_- Iya mbak, otak dan pikiran mereka udah jadi ‘setan’ deh ya pasti :’

      Aamiin. Semoga nggak ada kasus begini lagi ya :’)

  6. Dunia emang makin edan aja, Mas Feb. Katanya kalau nggak edan juga nggak kebagian. Astagaaa yang bener aja, masa milih edan dibanding waras.
    Sodaraku (perempuan) tahun kemarin habis kena jambret. Enak-enaknya jalan, si jambret yang mengendarai sepeda motor dengan tanpa dosa merampas tas sodaraku. Sampe sodaraku terseret beberapa meter buat memperjuangkan tasnya karena isinya bukan milik sodaraku. Gilaaaa, kalo aja aku ada di lokasi pengin banget aku ngelempar kepala si jambret pake batu. Batu nisan sekalian.

    1. Iyaa ya -_- miris sama dunia ini sekarang :’ aku sih mending jadi waras aja :’

      Ya Ampun :’ kok ya banyak banget ya kasus begitu :’ itu gila banget yang ngejambret 😦 terus saudaramu gimana akhirnya?

      1. Lecet2 kakinya. Dalem tas raib semua 😢😢
        Yang ngelakuin semua itu kok ya masih doyan makan gitu ya? Apalagi yang ngebunuh itu

      2. Astaga 😦 miriiiis. Isi tas raib? padahal itu bukan milik saudaramu ya :’
        Entahlah :’ mereka kyaknya udah nggak mikir semua itu deh ya :’

  7. Duh berasa pengen buka aib tp jujur aku pernah mengalami pelecehan.. padahal pada saat itu aku sudah berjilbab panjang….walaupun ga parah karena aku langsung bergerak cepat dan tersangka sepertinya tidak menyesal gak ngerasa bahwa dia itu salah.. Ironi memang menyayat hati kalo diingat.. sakit hati gue, brengsek, gak punya otak, orang -orang macem gitu terutama pelaku yuyun sungguh biadab mending langsung di kebiri aja biar ga ada lagi orang yang berani se enaknya menguar nafsu sembarangan.. kalo ga bisa nahan ya nikah ato apalah… Betul kata just pipit diatas.. Kalo yang disalahin baju terbuka.. Itu otaknya goblok dan jalan pikirannya sempit… dan rasa tidak menyesal itu bener-bener keji.. Huh amarah…

    1. Seriusan mbak kamu pernah dilecehin :’ padahal kamu udah berhijab gitu ya :’ edan ya pelakunya mbak ._. dia nggak menyesal juga ? ampun 😦 ngeri banget sekarang. Semoga nggak kejadian lagi ya mbak :’

      Yang masalah Yuyun itu emang udah keterlaluan banget sih, mbak :’ miris banget. Bener. kalau nggak dikebiri, ya dihukum mati sekalian. Aku emosinya waktu baca kalau pelakunya itu nggak menyesal dan malah cengengesan -_- itu kan kampret banget :’

  8. Dan katanya para pelaku pemerkosa yuyun cuma dapat hukuman 15th yaa… Nambah mirissss.

    Dunia makin tua manusia makin aneh gak pada punya hati 😦

    1. Iya Mbak :’ itu nggak sebanding banget kan ya -_- harusnya dihukum mati kalau nggak ya dikebiri :’ kalau dibiarin begini terus, yaaaaaah gilak aja :’

      Bener :’

  9. Sekarang saya sendiri makin jarang buka berita, karena yaaa pemberitaannya banyak yang miris, jadinya baca berita bikin baper jadi sedih.

    Menurut saya sih hal-hal macem gitu kejadian karena pola pikir masyarakat yang serba instan dan jangka-pendek. Dan pengaruh media juga, terutama. Miris banget kalo liat tayangan TV, itu banyak hal-hal yang ngawang-ngawang banget, ga masuk akal, dan ga membangun. Atau media sosial dan internet juga pengaruhnya banyak tuh, dan kebanyakan kita makenya bukan untuk membangun diri. Misalnya tayangan TV yang nampilin artis-artis cantik seksi, menurut saya bisa banget memicu hasrat seks buat yang nonton, karena seringkali yang ditonjolin itu sensualitasnya, bukan isi dari acaranya.

    1. Nah, televisi juga bisa jadi akar dari masalah ini mbak. bener sih, banyak televisi yang lebih sering menunjukkan para artis yang seksi gitu. Dan jujur, itu emang kadang bikin nafsu juga.
      Hal begitu yang akhirnya bikin aku males nonton TV -_- isinya sama semua :’

  10. Jangan ditiruloh bng mahasiswa ngebunuh dosen
    Saya cuma ngingetin kalo2 abang khilaf
    .
    Ada yg miris juga loh bang
    Bbm seorang cewek didelcon sama seorang cowok lantaran si cowoknya itu ditolak sama si cewek
    Dan tw apa yg terjadi bang?
    Duo madrid masuk final bang
    Lagi2 kayak dua musim sebelumnya bang

    1. Iya mbak -_- apalagi itu yang dulu penyiletan itu kejadiannya dideket rumahku loh -_-

      Aaah iya ._. di Magelang itu, kelupaan. Dan itu parah. Parah gila ._.

  11. kalau bisa gue kasih kesimpulan, mungkin akar dari semua itu adalah karena persoalan ahlak, iman dan pengetahuan. kembali ke revolusi mental. selama ahlak tidak dibentengi dengan iman dan pengetahuan, maka bobroklah kehidupan seseorang.

  12. Poinnya: kemiskinan dekat dengan kekufuran. Usulan hukuman dari saya untuk ke-14 ABG kasus Yuyun: kaki&tangan mereka diamputasi, mata disuntik buta, gendang telinga mereka disobek, dan dikembalikan ke orang tua masing2. Itu baru adil.

    1. Bener banget. Seandainya orang miskin bisa lebih bersyukur dengan apa yang ada, mungkin nggak akan begitu adanya.

      Sepakat. Seharusnya hukumannya begitu. Kalau nggak, yaudah dihukum mati aja. Itu udah parah banget soalnya mbak kasusnya :’

      1. Hukum mati enak dong, ga pake tersiksa trus mati gitu aja. Hukum seumur hidup juga enak, makan tidur gratis selamanya. Aku sih lebih bikin 14 orang yg 2 orang nya masih buron itu tersiksa *jahatyague

      2. Kalau meniru quote salah satu drakor yang saya tonton ‘mata ganti mata, Gigi ganti gigi’ maksudnya ya pembalasan musti setimpal gitu…

  13. Aku juga nggak ngerti dengan manusia dan uang Feb. Manusia dengan manusia yang menganggap menghilangkan nyawa itu biasa. 😦 Dan terlebih, kejahatannya terjadi di dunia pendidikan. Entahlah, kurang terdidik apa kelewat terdidik. nggak ngerti juga.

    1. Yah, itu dia. Manusia dan uang. Seolah manusia menghalalkan cara untuk mendapatkan uang, bahkan dengan cara membunuh sesamanya. Aku nggak ngerti sama dunia sekarang ini.

  14. Ini berita akhir-akhir ini emang banyak pembunuhan ya. Memang Yuyun miris banget, dari kemarin berita ga online ga tv, isinya Yuyun semua. Kasihan banget, aku beneran ikutan sedih. 😦

    Dan … tadi aku baru tau kalau ternyata ini kejadiannya sebulan yang lalu dan baru rame sekarang. Oh yaampun aku sampe bingung mau komentar apa, semoga Yuyun mati syahid, semoga dibahagiakan sama Allah. 😥 Semoga pelakunya dihukum setimpal, semoga gak ada Yuyun-Yuyun lainnya 😦

    EH tadi aku baca berita online, katanya sebelum ini dulu tahun 80an, di Jepang ada yang diperkosa keji juga kayak Yuyun, namanya siapa gitu lupa. Dan, aku nyesel baca artikel itu karena jadi parno, ini keluar magrib aja jadi takut -____-

    1. Iyaaa Mbak :’ kebanyakan juga terjadi pada perempuan pula. Itu yang bikin miris :’

      Bener banget. Berita Yuyun itu yang kayaknya paling parah dan bikin miris banget :’ gimana enggak. 14 pemuda loh itu dan sampai tewas, mereka nggak menyesal. Kurang binatang apa lagi tuh mereka :’

      Aamiin. Semoga Yuyun Mati syahid :’)

      Aaaaah, itu jepang ngeri juga ya dulu pada jamannya :’

  15. Ketika khalayak mengingatkan wanita “yaudah sih jangan pulang malem” and if it’s happened for any reasons,”ya sabodo, salahnya pulang malem”. Well ga semuanya pengen lho pulang malem. Sebagai sesama manusia, bisa kali ya saling menjaga. Menjaga diri dan sekitar..

    1. nah, bener. suka bingung sama orang yang seenak jidat mengutarakan persepsinya gitu ‘salah sendiri… salah sendiriii’ padahal sebenernya kita nggak mau pulang malem atau apa, cuma ya ada aja yang bikin kita pulang malem ya kan mbak :’

      Seharusnya manusia antar sesamanya itu saling menjaga, nggak saling menyalahkan. Yaaaah, dunia sekarang udah gini banget deh ya mbak :’

  16. Entah siapa yang harus disalahkan. Aku sendiri juga miris. Budaya hormat menghormati rasanya sudah tipis. Yang ada rasa ingin menguasai dan memangsa sesama anak negeri. Cerita membunuh dan memperkosa sepertinya sudah menjadi hal biasa. Entahlah.

  17. yang dosen dibunuh itu gue langsung dichat temen, “Yog, jangan begini ya.. [link berita]” Yang kasus pemerkosaan itu bener2 tega pelakunya, hukum penjara seumur hidup biar kapok,

  18. Kasus Yuyun ini lho Feb, rasanya ga sanggup baca beritanya. Dan jujur aku ga ngikutin perkembangannya. Ga tega sama Yuyun dan eneg liat para pelaku. Kok bisa, apa pada ga punya kakak/adik/sepupu perempuan?

    1. Sama Mbak :’ aku baca beberapa beritanya aja udah sedikit ngilu dan nggak tega banget :’ ini aku nulis tulisan ini juga rasanya kok gimana gitu :’

      Pelaku-pelakunya udah kayak nggak mikir mbak :’ mereka kayak kebawa nafsu. mereka udah kayak binatang :’

  19. Mendengar berita tentang bayi yang dibikin teler supaya bisa jadi properti pengemis aja udah speechless banget apalagi dengan kasus Yuyun. Heran kok bisa ada manusia yang tidak berhati nurani. Dan semuanya itu gara-gara kerusakan moral! Semoga disadarkan para pelaku dan semoga pelaku kekejaman yang serupa tidak bertambah..

    1. Itu miris juga mbak :’ yakalik manfaatin bayi buat ngemis :’

      Ah, kasus Yuyun ini udah kasus ngeri mbak :’ nggak tega. Pelakunya udah kayak binatang semua :’

  20. Tulisan yg sangat mengena, Feb..👍🏼 Terutama dari sudut pandang pria utk kasus perkosaan tersebut. Semoga semua ayah di dunia ini juga mengajarkan anak laki-lakinya utk tidak memperkosa perempuan! *sarkasme* *prihatin tingkat dewa-dewi*

    1. Hehehe makasiih Mbak 🙂
      Iya soalnya sebagai cowok, aku juga prihatin dan nggak habis pikir, kenapa ada yang tega ngelakuin itu :’

      Aamiin Mbak :’ semoga banget ini. Sedih kalau liat kasus-kasus begini :’

  21. Jujur, gue yang asalnya dari Bengkulu aja nggak ngikutin berita si Yuyun. Gue kira kasus ini dari luar Bengkulu.
    Miris juga sih, ya. Hukuman paling pas ya, dikebiri aja para pelakunya atau di hukum mati? HAM? Udah bikin nyawa orang melayang masih ngomong soal HAM? Gila aja 🙂

    1. Heboh banget padahal ya di Bengkulu itu :’
      Miris banget sebanget-bangetnya :’ Iya paling pas ya itu, kalau nggak ya disiksa aja deh. Lah daripada cuma penjara 10tahun? nggak sebanding :’ itu kasusnya udah parah banget soalnya

  22. Kebanyakan mikir pendek jadinya gitu, pada melakukan hal bodoh..

    Kayak kasus mahasiswa gorok dosennya. Itu Kan bego banget.. dikasih tau bener malah baper, dendam.. kadang gue mikir, tu anak ngelakuin kayagitu mikir nggak nantinya gimana?

    Masalah Yuyun, denger2 tuntutannya cuma 10 tahun penjara.. Selamat deh buat hukum di Indonesia yang nggak tegas sama sekali~

    1. Iya -_- mereka bahkan nggak mikir mungkin, Mas -_- parah banget.

      Nah itu dia, yang mahasiswa ngebunuh dosen sendiri itu -_- otaknya dimana coba ._. dia kayaknya udah nggak punya hati deh ._.

      Iya -_- beberapa pelaku cuma dapet hukuman 10 tahun penjara lantaran masih dibawah umur. YAKALIK KALAU DIBAWAH UMUR, KOK UDAH BISA NGELAKUIN KASUS EDAN -_-

      Miris sama hukum diEndonesia -_-

  23. Wah feb tulisan yg ini juga keren feb. Bener2 keresahan bersama, nyampeinnya juga pas ya lewat tulisan gini.
    Kritik sosial sebenarnya, penting buat ditau sama banyak orang. Moral itu penting, penting banget. Gak perlu pinter2 lah jadi orang, yg penting bener aja dulu akhlaknya.
    Kasus si yuyun, di grup line kelas juga heboh banget. Kasian ya. Mngkin masih banyak yuyun2 yg lain, tp belum kesebar beritanya. Hukuman buat pelaku menurut sy, dicacatin aja, taruh dalam kandang besi, taruh dipinggir jalanan jakarta. Biar dijadiin tontonan orang se Indonesia. Fakkkk

    1. Makasiiiih lagiii Fuad 😀 hehehe iyaa soalnya aku ngerasa miris sama kasus itu dan akhirnya dituangkan lewat tulisan :’

      Naaaah itu dia, yang penting dari hidup itu sebenernya akhlak sama moralnya. Kalau kedua elemen itu udah baik, pasti orangnya baik dan pinter. Sayangnyaaaaa, banyak orang yang memilih untuk jadi pinter. Pinter bohongin orang. pinter merkosa orang. Kan kampret :’

      Seharusnya gitu. Pokoknya hukumannya yang setimpal deh. Masa hukuman cuma 10tahun doang -_-

      1. Lah 10 thn dikit banget. Masalah nyawa klo cuma 10 thn dipenjara kayaknya kurang ya. Hmm bener2 dah, kasian sama keluarga korban :’)

      2. Iyaaa nggak sebanding banget dong -_- yakalik udah ngebunuh, merkosa sekejam itu, hukumannya cuma 10 tahun -_-

        yang paling kasihan jelas keluarga korban yang ditinggalkan :’

      3. Kasiannn ~
        Buat negara baru aja yuk :’))
        Indonesia udah nggk aman. Kasian calon jodoh kita yg skrg masih mudah cantik dan poloss

      4. Hahahahahaha, gampang masalah keturunan. Yg penting kita saling khilaf dan ikhlas aja kok, hahhaha

  24. Bener tuh feb, panji pernah bilang gtu disalah satu materinya. Ancur dah, ancur banget. Kita semua laki2, kita juga pernah khilaf, pernah salah, tp ya tolonglah, itu si pelaku gapernah mikirin sodarinya, ibunya ato keluarganya mngkin ya.
    Klo kata temen sy nih, “bukan rok mini yg salah, tp OTAK MINI si bangsat2 itu” fakkkkkkkkk. Ngeriii. Dunia makin tuaa

    1. Aaah iyaa 😀 kamu comic ya 😀 pasti tau 😀 dan bener, pandji itu persepsi-persepsinya suka bener dan ngena 😀

      Itu dia yang miris. Mereka kayak udah nggak punya otak dan hati malah. Bukan otak mini lagi :’

  25. Sesama orang Bengkulu, saya jadi marah, geram dan semuanya deh sama 14 pelaku tsb, kasian ibunya

    dan saya juga jadi streng karena punya dua anak cewek . keamanan masa depan dia gak terjamin.

    blognya sdh sya folow ya

    1. Saya yang nggak asli bengkulu aja marah mbak :’ sumpah ya ini miris banget kasusnya :’
      jadi ketakutan kita bersama ya :’ dunia emang udah nggak aman :’

      Makasih, mbak 🙂

  26. Saya juga bener2 miris dan ga habis pikir mas dengan bbrapa kasus akhir2 ini, trutama kasus yuyun
    Saya mandangnya, para tersangka sudah lebih parah dari binatang. Seandainya bisa, lbh baik mreka dhukum mati aja -saking emosinya- 😭

    Oya saya cuma kurang sepakat tentang pndapat mas febri yg masalah pmerkosaan bukan karena wanita yg terbuka.
    Ya memang bukan itu penyebab utamanya, tapi bisa jadi dapat mnjadi salah satu faktor penyebabnya. Karena kelemahan laki2 ada pada penglihatannya. Sebagai wanita, sy pribadi memilih untuk brhati-hati dalam brpakaian.

    Oya saran juga kalau mau ngasih informasi data ttg negara paling banyak kasus pmerkosaannya, sebaiknya dicantumkan sumbernya. Takut salah data, ntar jatuhnya pncemaran nama baik negara lain

    Overall saya apresisai tulisan mas febri yg juga sempat berkecamuk di pikiran saya ttg kasus2 kriminal akhir2 ini 😁

    1. Nah iya emang miris banget mbak kasus-kasus yang ada diberita akhir-akhir ini. Bahkan sekarang ada beberapa kasus lain lagi yang nggak kalah heboh kan ya -_-

      Pelaku udah nggak punya hati mbak -_- parah memang itu ._. seharusnya emang dihukum mati mbak. Emang nggak bisa dimaafin sih kalau kasus begitu ._.

      Maaf mbak, untuk masalah ‘pemerkosaan bukan karena penampilan wanita yang terbuka’ sama ‘negara paling banyak kasus pemerkosaannya ada timur tengah’ itu saya langsung mengutip dari ucapan pandji pragiwaksono di show mesakke bangsaku. Jadi saya langsung tulis aja, karena saya kira itu benar. Maaf mbak, saya kurang mencari sumber heheh.

      Heheh terimakasiih banyaaak ya, Mbak 🙂

  27. miris dan lemes banget setiap baca berita tentang ini, apalagi bener juga feb, kalo dipikir2 periode muncul kasus ini berdekatan banget.. 😦

    1. Iya kan mbak :’ sedih gitu rasanya :’

      Nah itu dia, jangka waktunya itu bisa saling berdekatan. Dari yang penyiletan iseng. Dosen dibunuh. Mahasiswa UGM dibunuh. Terus kasus Yuyun. Bahkan akhir-akhir ini pun ada berita pemerkosaan baru lagi kan :’

      Miris :’ dunia sudah gila :’

  28. benar kata orang tua juga … fondasi agama waktu kecil penting banget … tidak hanya disekolah dari tk sampai smp atau sma, tapi juga dari didikan dan kasih sayang orang tua …
    kalau semuanya tu lepas … maka lingkungan dan teman2 sekitar yang akan mengambil alih … lha kalau gaulnya sama orang2 ga bener … piyeee ..

    1. Nah, seharusnya sih pondasi agama emang harus diasah sejak kecil kok ya. Biar apa-apa terbiasa dengan hal baik. Setidaknya kalau misal lepas ke dunia ‘liar’ dirinya tau apa yang baik dan apa yang buruk.

      Tapi kalau membahas sipelaku, kayaknya mereka udah nggak punya hati deh itu mas -_-

  29. Jujur aku juga sediiih pake banget sama kejahatan-kejahatan yang sedang marak akhir-akhir ini.
    seakan manusia sudah pada lupa kalo di dalam tubuhnya ada organ bernama hati.
    sampai aku sempat sepakat dengan temanku kalo mereka ini pada kurang ngaji.

    Aapalagi korban nya rata-rata perempuan yang lemah 😦
    Dan untuk kasus pemerkosaan itu, hhm sebaiknya menjaga dimulai dari kesua pihak, yang perempuan jaga aurat dan perilaku, yang laki-laki jaga nafsu dan perilaku juga tentunya.

    Auah sedih.

    1. Menyedihkan banget ini kejahatan-kejahatan yang ada akhir-akhir ini -_-

      mereka pelaku udah kehilangan satu elemen penting pada manusia : hati nurani.
      Huft :’

      Seharusnya begitu :’ tapi biasanya, yang usaha untuk menjaga cuma salah satu pihak aja, kan 😦

      1. Maksudnya pihak laki-laki?
        Bukan maksud membela kaum laki-laki.

        Tapi jadi perempuan gak boleh semena-mena serba menang, dan gak bisa disalahin sih.
        Aku juga perempuan, ya kalo mau aman-aman aja, ya harus bisa mengamankan diri sendiri juga, jangan terus-terusan nyalahin orang.

      2. Bukaaaan -_- ya maksudnya kebanyakan kan yang usaha cuma satu orang. entah itu laki-laki ataupun perempuan.

        Ya memang sebaiknya kita mengamankan diri sendiri dulu kalik ya 🙂

  30. Yang alesan nyilet itu miris banget, masa gegara ngalangin aja mesti di silet. Masih punya mulut kan dia, masih bisa ngomong “tolong minggir, saya mau lewat!” yang mahasiswa juga, salah dirinya sendiri sih kenapa kuliahnya nggak niat, gak bawa buku. Itu dosennya baik lho ya, ngingetin dia buat berubah. Kasus yuyun apalagi bikin hati teriris-iris. Kok tega banget anak remaja menjadi pelampiasan nafsu bejat. Dan gue setuju, kasus pelecehan dan pemerkosaan pemicu utamanya bukan soal pakaian terbuka. Tapi dibalik semua kejadian di atas yang lu tuliskan secara keren banget feb … mungkin balik lagi ke takdir Tuhan tentang waktu kematian seseorang. Meskipun caranya sadis dan tragis.

    1. Nah itu dia -_- hampir semua kasus yang ada itu alesannya pada nggak logis dan nggak masuk akal -_- menyedihkan ya orang-orang yang udah kehilangan hati nurani 😦

      Memang yang kasus Yuyun itu yang paling bikin miris :’ itu sumpah parah banget kasusnya :’

      Makasiiih banyaaak ya Gilang 🙂 hihihi

      Tapi pelaku membunuh yang mana artinya menyalahi kodrat Tuhan :’

  31. Setuju Feb, pada akhirnya yang harus dibenerin itu moral. Akhlak. Rasa kemanusiaan. Karena kesel terus nyakitin orang lain? Karena napsu trus nyakitin orang lain? Rasanya jadi seram tinggal di dunia yang seperti itu 😦

  32. Kasusnya yuyun yg paling memprigatinkan. Banyak orang yang marah dan mengatakan bahwa hukuman yang diberikan terlalu ringan. Saya sendiri nggak berani mbaca beritanya, terlalu sadis nurut saya. Kok bisa bisanya kejadian semacam ini terjadi. Moga2 dimasa depan nggak ada lagi kasus semacam ini. Ngeri gan.

    1. Iya mas -_- bener-bener miris itu kasusnya :’

      Iya memang terlalu ringan loh mas kalau menurutku. Beberapa ada yang cuma dapet hukuman 10 tahun. kalau baca berita dan kronologisnya, menurutku itu nggak pantes banget. Katanya, diperkosanya nggak cuma sekali. tapi bisa sampai empat kali. Itu kan ngeri.

      Amiin. Semoga nggak ada kasus kayak gini lagi :’

Leave a reply to febridwicahya Cancel reply