Berada pada titik terbawah dalam hidup.
Gue yakin, dari banyaknya orang yang tersebar dalam dunia ini, pasti ada sebagian atau beberapa orang yang pernah jatuh dalam titik terbawah dalam hidup.
Maksudnya apa sih?
Titik terbawah dalam hidup adalah sebuah situasi dimana kita merasa frustasi, merasa lelah dan merasa bosan dengan kehidupan yang kita jalani.
Jadi gini, pernah nggak kalian merasa sendiri disuatu tempat yang sebenernya suasana disana itu ramai? Atau, pernah nggak kalian merasa sendiri dikamar dalam keadaan gelap, berlindung dibalik selimut dan dalam keadaan gelap gulita sunyi sentosa? Hampa. Gue tau bahwasanya rasa itulah yang merasuk cepat didalam lubuk hati.
Gue juga pernah ngalamin masa itu.
Disela-sela kesendirian, gue terdiam didalam kamar. Pikiran berantakan. Suasana hati nggak karuan. Disitu, dibagian sel-sel kecil otak gue pernah memerintahkan bahwa lebih baik gue bangkit, berjalan ke arah dapur, mengambil sebuah pisau kecil, berjalan kembali didalam kamar, tutup pintu dan menggoreskan pisau tersebut di urat nadi tangan kiri. Lebih baik melihat darah-darah merah yang mengucur cepat lalu selesai, daripada melihat sebuah kenyataan hidup yang entah dinamakan apa.
Didalam perjalanan pulang kuliah, gue pernah melamun beberapa saat. Pikiran terpecah. Suasana hati kayak habis mengalami perang berdarah. Disitu, kembali, bagian kecil sel-sel otak gue memerintahkan bahwa lebih baik gue memutar gas motor lebih cepat dan menabrakannya ke sebuah pembatas jalan, daripada terlalu sering mengecewakan, menyusahkan dan merepotkan orang lain.
Namun, disisi yang lain, otak gue masih bisa berpikir jernih. Dengan cara itu, jelas, gue bakal masuk neraka. Mati dengan cara wajar aja gue nggak yakin bisa terhindar siksa itu. Maka, gue nggak mau hal itu terjadi.
Orang lain cenderung lebih memilih untuk bicara ‘sabar ya’ dengan nada menenangkan daripada memilih untuk menemani dan menghilangkan pikiran kotor tersebut.
Orang lain pun cenderung lebih memilih untuk menyemangati lalu pergi daripada memilih untuk merangkul dan tetap menemani.
Orang-orang yang jatuh didalam titik terbawah dalam hidup itu nggak butuh untaian kalimat :
“Iya, aku tau kok. Aku tau gimana rasanya jadi kamu”
NGGAK BUTUH !
Orang-orang yang jatuh dalam titik terbawah dalam hidup hanya akan membalas kalimat itu dengan untaian senyum yang menggambarkan bahwa dia baik-baik saja. Padahal sebenarnya, enggak.
Dalam masa ini, orang-orang yang jatuh dalam titik terbawah dalam hidup biasanya selalu memberikan kesan bahagia, melemparkan tawa kesenangan dan bertingkah layaknya orang yang tahan banting sewaktu dia berada dalam ruang lingkup keramaian banyak teman. Namun, ketika dia sendiri, ketika dia berdiam diri dalam kamar, dia hanya tertidur, menangis dalam hati, buih-buih air matanya mengalir dengan sendirinya, memikirkan sebuah pemikiran yang entah darimana itu berasal.
“Kenapa aku lemah?”
“Kenapa aku nggak berguna?”
“Kenapa aku hanya merepotkan?”
“Kenapa aku nggak bisa apa-apa?”
Kemudian sel-sel kecil di otak kembali menimbulkan sebuah pemikiran kotor yang jika dilakukan akan terlihat sangat konyol.
Gue tau, kadang rasa frustasi itu bisa datang kapan aja. Dan kalau semisal rasa itu ada menyelimuti pikiran kalian, gue minta, pikirin beberapa hal ini :
Kepada orang yang terjatuh pada titik terbawah dalam hidup seperti…
1. Orang yang Lelah dalam Hidupnya,
Lihat pengemis jalanan, mereka mengemis kepada orang-orang yang lalu lalang dalam keadaan lusuh agar bisa terus melanjutkan hidupnya, sedang kalian? Yang hidup tanpa mengemis merasa frustasi justru ingin mengakhiri semuanya?
2. Orang yang Merasa Tidak Berguna dalam Hidupnya,
Lihat orang cacat, mereka dengan kondisi kurang didalam hidupnya masih mau melangkah. Orang buta dengan tongkat kecilnya masih mau berjalan dengan perlahan, orang tanpa tangan dengan keterbasannya masih mau berusaha dengan kakinya, orang tanpa kaki masih mau berjalan dengan tangannya, serta beberapa orang yang kurang dalam hal fisik masih mau berusaha untuk hidup, sedang kalian yang lengkap dengan apapun merasa frustasi dan ingin mengakhiri semuanya?
3. Orang yang Merasa Depresi dalam Hidupnya,
Lihat orang tua, beliau dengan senyum manisnya selalu menyambut ketika kalian pulang kuliah dan menyuruhmu makan lalu istirahat masih ingin melihatmu hidup esok hari, sedang kalian yang selalu diharapkan sang orang tua justru merasa frustasi dan ingin mengakhiri semuanya?
4. Orang yang Merasa Berada di Titik Jenuhnya,
Lihat angin-angin yang senantiasa berhembus. Dia dikirim oleh sang maha pencipta untuk kalian hirup agar kalian tetap hidup, sedang kalian yang diberi kesempatan justru merasa frustasi dan ingin mengakhiri semuanya?
Gue nggak tau apa yang sekarang gue tulis.
Save your life, please?
Bang saya pusing bang…Saya udah gila bang…Suka ketawa tawa sendiri udah kaya Joker…Dan nangis pun saya akhiri tawa yang tidak jelas apa penyebabnya…Tolong berikan saran dong mas….Baiknya daya mati aja apa gimana ya? 🙂
Heeeee… Kenapa memang kamu itu? ada masalah yang gimana? ._. mati itu bukan solusi sih -_-
Tulisan tahun 2014, terbaca oleh seonggok daging yg sedang diambang kehidupan di tahun 2017.
‘Save your life, please?’ adalah sepenggal kalimat yg pada akhirnya menyelamatkan hidup orang ini.
Terimakasih..
:’)
Tetap semangat ya kamu, dimanapun berada 🙂 bersyukurlah, apapun yang terjadi. Mari berteman. Teruslah hidup, karena suatu saat, kamu pasti bakal nemuin kebahagiaan :’) come on. Semangat ya :’)
Aku ngerasa yg spesial dlam hidup aku justru temen2 aku gak ada yg suka, jadinya males juga kalo cuman sendirian yg suka. Aku ingin sekali ngerasain cinta atau bahagiain seseorang dgn iklas dan tersenyum. Tapi cara nya agak susah sebab krena karakter aku yg payah dan aku juga gak tega jika misalkan seseorang kecewa karena aku karena aku juga sering ngalamin rasa kecewa. Menurut abg gmna tuh ??
Hmm… Aku pun sering merasa begitu. Kayak ‘kenapa sih kayaknya orang-orang jauh lebih spesial dari kita dan punya banyak teman’ ya gitu-gitulah.
Kadang kita hanya perlu jadi diri sndiri, sampai ada orang yang tau dan menganggap keberadaan kita. Gitu aja sih :’)
Wow cool
Hihihi makasiiih yaaak
kalo kamu merasa minder dengan org2 sekitar terutama org2 yg suka memandang sebelah mata. Biarkan sajalah tpi kmu berjuang Berkarya bikin sstu yg bisa membuat org wahh ini anak tidak bisa kita pandang remeh ..dalam artian berkarya tapi bukan dengan cara sok jagoan atau sok berani hhhe
HIhihi bener yaaa 😀 harus berani act, tanpa menyakiti orang lain dan terkesan sok-sokan sih harusnya 🙂
Terimakasih ya 🙂
Bener bener termotivasi, setelah baca artikel ini merasa bangkit lagi semangat ku, harus bisa bangkit dan apapun hasilnya tetap bersyukur. Thanks ya bang 🙂 semoga kedepannya bisa menjadi jauh lebih baik.
Alhamdulillah 🙂
Terimakasih ya mas. Semangat terus buat menjalani hidup ini 🙂 Banyakin bersyukur, niscaya hidup ini terlihat akan sangat berarti 🙂
Jangan menyerah dan kalah sama cobaan hidup ya
Kita semua sama, gw slalu berpikran begitu
Hmmm… Iya, kita semua sama. Semua pasti pernah berpikiran hal yang sama 🙂
Duh pernah juga ngerasain hal kayak gini. Benar-benar merasa tsrpuruk dan berpikir, bagaimana rasanya mati? Namun sy sadar, masih bnyk org yg berjuang agar tetap bertahan hidup, dan sy dengan gampangnya ingin mengakhiri hidup sy. Kadang sy benar-benar merasa lelah dan ingin tidur selamanya agar sy gk hrus pusing mikirin semua masalah. Namun sy berpikir lgi, sy gak boleh stuck di satu titik. Prinsip sy ‘Masalah itu untuk dihadapi dan dikendalikan bukan masalah yang mengendalikan kita. Menjadi pemenang atau pecundang, itu semua pilihan kita.’ Btw tulisannya menginspirasi. Keren!
Sepertinya semua orang pernah merasa begini :’ ALhamdulillah banyak yang bisa bangkit dari keterpurukannya ya.
Kamu juga, kan.
HIhihi kamu kereeeeeen brati, Mbak Anis. Teruslah berjuang untuk hidup. Bersyukurlah banyak-banyak. Tetep begini ya 🙂 kita semua sama. Kalau ada apa-apa, bole sekali cerita disini 🙂
Well, i will…
Mbak Quraeni sekarang komennya begini amat ya, saya jadi sedi hahahak
😓😓😓😓
Kenapa kenapaaa kenapaaaa?????
Tell me… Apa yg hrs kulakukan utk membuatmu bahagia???
Tersenyumlah selalu, maka aku akan bahagia~ ulalala
Ku tersenyum untukmu 😊
Duh, senyumnya mencerahkanku
Eaaaa~ gombalam mautnya keluar 👿
Thank you ya udah nulis ini….menginspirasi dan nyadarin untuk tetap semangat hidup 🙂
Sama-sama ya 🙂
Yooook, kamu terus semangat untuk tetap hidup yaa 🙂 jangan patah semangat. Semua orang itu spesial dan punya kelebihannya masing-masing 🙂 Yuk aaaah semangat.
dulu wktu sy kecil jg sempat kepikiran ingin mengakhiri hidup. tp pikiran jernih sy berkata, setiap orang akan meninggal pada waktunya, untuk apa saya berusaha mengakhiri hidup jika ternyata waktu hidup sya masih ada. sekarang ini sy hnya berfikir.. kejadian menyenangkan dan kejadian menyedihkan cukup dijalani saja, karena saya tidak tau mana yang ternyata terbaik untuk saya. toh Hidup tidak selamanya pahit.. semua pnya hikmahnya.
Hihihi 🙂 Alhamdulillah pikiran jernih itu masih ada ya 🙂
Harusnya pikiran jernih itu dimiliki oleh setiap orang deh, agar supaya ketika mereka berniat untuk mengakhiri hidupnya, dia sadar akan kondisi dan masih mengerti seperti apa yang kamu pikirkan 🙂
Hidup nda selamanya pahit. Hidup itu berproses. 🙂 Jadi, apabila gagal, itu namanya proses. Jangan patah semangat lalu memilih mengakhiri. Tapi berjuanglah kembali, sehingga apa yang diinginkan kelak kan dimilikki 🙂
Semangat ya, Mba 🙂
Saya tuh punya merasa jadi orang paling sial di Dunia ini. Dari kecil juga keluarga saya sudah diPandang rendah karena keadaan ekonomi. Dan saat saya lulus sekolah, dengan tekad yg besar saya ingin berusaha agar keluarga saya tdk di rendahkan lagi. tapi pas pertama saya kerja saya malah justru di kritik habis2an, oke lah itu wajar saya terima. pekerjaan kedua, saya kerja di sodara tapi malah tidak di terima dan malah di sindir habis, dan pekerjaan ketiga saya di restaurant pdahal niatnya saya bekerja sebagai pelayan resto tapii saya malah di perlakukan layakna budak. segala kesalahan di buang ke saya, sampai waktu itu pembuangan di sana mereka menyalahkan saya dan sayalah yang harus membersihkan semua kotoran yang sangat bau itu dan pada saat gajian ternyata jauhhh dari perkiraan saya bahkan teman daya yang kerja hanya mengantar makanan sja gajinya lebih besar, dan pada akhirnya orang tua melarang saya bekerja dng orang lain. dan lebih baik usaha sendiri, tapii pas saya mulai usaha debelum modal itu kembali saya malah rugi berkalikali.. saya capek dengan semuanya, saya sudah berkali kalibangkit dan terjatuh lagi. Dan sekarang saya merasa putus asa, buat apa bangkit? jika pda akhirnya sya juga akan terjatuh kembali, jadi sekarang apa yang harus saya lakukan? jika seperti ini terus saya bisa stress dan lama2 saya bisa kehilangan akal sehat saya!
Mohon maaf, Mba Ulfah.
Mba Ulfah pernah denger istilah bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hambanya tidak? Kalau pernah, mohon untuk tetap diteguhkan di dalam hati ya mbak. Soalnya, Allah benar-benar sedang mengujimu mbak. Percayalah, dibalik semua hal-hal menyedihkan atas cobaan-cobaan yang ada, selalu ada hal tak terduga yang bisa mba dapatkan nantinya.
Akan sangat merugi apabila Mba memilih untuk berhenti, putus asa, lalu mengakhiri. Akan sangat disayangkan apabila akal sehat mba dihilangkan.
Saya siap untuk menjadi pendengar mba yang baik, pabila mba merasa lelah dengan hidupnya. Tapi, tolong. Jangan berhenti untuk tetap hidup ya :’)
Kita semua memiliki masalah dalam hidupnya masing-masing. Lalu, kita semua ada baiknya untuk berpegangan dan melaluinya bersama.
Mari, Mba 🙂
I don’t know what i feel.
kenapa gue bgt ini cerita
;elah gue idup hampa bgt ……
dulu kecil gue berpikir kalo udah dewasa akan lebih menyenankan tapi gue sadar sekarang dunia tak sebaik yang di bayangkan gue lelah selalu di remehkan.. kadang org kalo ulang tahun gue banting tulang buat kejutan nya… tapi di saat gue ultah ga ada satu org pun yang tau atau kasih kejutan , miris bgt idup gue … gue lelah akan idup ini bangun kuliah pulang tiduran bangun begadang meratapi nasib seperti ini …terus terjadi setiap hari seperti ini kadang di sela sela malam gue teringat sama mantan , nambah keruh otak gue… capek gue gini .. sorry malah curhat niat mau commen … tapi liat tulisan agan ini…. buat saya tersadar bahwa bukan gue aja yang ngerasa n .. tapi ttep masih sedih gue gan ….
sedikit baca2 komenan orang, ternyata saya gak sendiri yang pernah ngalamin berada dititik paling bawah dalam hidup. sempat juga saya down depresi menyalahkan keadaan saya karna kesalahan orang lain, but ada pikiran semua masalah pasti berlalu gak mungkin sedih terus, dan benar juga ketika kita bangkit semangat ikhlas dan mencoba pilihan hidup yang lain beban hidup berasa terangkat tiba2 dan ada harapan baru. setelah melewati keadaan yang membuat buntu level kehidupan seperti naik memandang kehidupan lebih tenang tanpa ngoyo mengejar yang sia sia
Dan berada di titik ini lah aku sekarang, jenuh dan bosan padahal aku harusnya bersyukur karena sudah dapat kerja dibanding teman-temanku yang lain, tapi entah kenapa aku merasa tidak puas. Ada sesuatu yang mengganjal, aku sering melihat dan membaca motivasi-motivasi dan melihat orang2 yang kurang beruntung, tapi itu hanya sesaat setelah itu kegundahan datang lagi. Sebenarnya apa yang aku inginkan? apa yang harus aku lakukan? Aku serasa ingin mendobrak pintu yang bernama kenyataan hidup.
Rasanya ingin berhenti, tapi dari apa?
Aku terjebak dalam krisis realitas
…
Ternyata, masa-masa menyebalkan itu bisa menyerang siapa saja ya, mba :’
Padahal kamu sudah bekerja, tapi masi merasa begitu. Bagaimana dengan saya yang lulus pun belum :’ dunia ini benar-benar begini amat ya :’
Dan, bener juga sih. Melihat dan memahami motivasi itu kayaknya hanya tertanam sementara ya. Setelahnya, ya kembali seperti semula :’
Etapi, apapun alasannya. Jangan berhenti mbak. Tolong. Jangan berhenti :’
Aku juga sering banget tiba’ nangis tanpa sebab,kadang melamun, trs tiba’ aja nangis
😦 semua orang pernah merasa titik terbawah dalam hidup yang mana membuat kita merasa… ah, sudahilah :’
Tapi kan sayang ya kalau harus menyudahinya secepat ini dan menyalahi kehendak Tuhan.
Entah kenapa yang kakak tulis di 2014 persis banget aku alamin di tahun 2017 – 2018.
Mungkin, semua orang memang pernah merasakan titik terbawah dalam hidup ini ya :’
Ingin menyerah, tapi gimana :’
Ingin lanjuut, tapi yaaaa gimana.
😦
gimana kalo permasalahan yg sama itu selalu muncul dg org yg sama dan itu masalah yg sama. berusaha berubah, tapi susah sekali hehe hal yg plg srg sy lakukan adalah memendam dalam hati, menangis, lalu tertawa lagi seolah2 masalah diantara kita selesai. pdhl tidak. capek jelas, lelah jelas, apa yg anda tuliskan pernah terlintas dalam otak saya. terimakasih sdh menuliskan hal yg sama 🙂
Hmm 🙂
Setiap orang pasti pernah jatuh ke titik terbawah dalam hidup deh ya? Maksudnya kayak… ya, lelah banget hidup ini.
Tapi, perihal apapun yang terjadi, kita sama-sama saling menguatkan saja ya 🙂 semua pasti bisa dilewati. Badai pasti berlalu. Jangan menyerah, apapun yang terjadi ya kamu, Mbak Mitha 🙂
Terimakasih kembali 🙂
izin copas buat temen yang hampir mengakhiri hidup nya
Dipersilahkaan, mbak :’)
Semoga teman kamu mengurungkan niat untuk melakukan hal tersebut :”)
Baca ini sekilas, membuat yang lagi terpuruk di titik terendah pun tertawa sesaat hingga hampir tersedak. Walau tawa yang tertahan hanya sejenak dan akhirnya kembali ke realita. Semoga menjadi pemantik yang tetap nyala dan selalu ada untuk pada waktunya menyalakan kembali lilin yang hampir padam… Trims…
Halo :’)
Terimakasih sudah membaca ya. Kita semua sama, pernah menjalani masa-masa sulit itu. Jadi, mau tidak agar saya bisa membantumu untuk menjaga nyala lilin itu ? :’)
It looks like i, am not even deserve to die.
it is life what i deserve
a life that is pain to live in
i feel that too :”)
Yeah :’)
Keep spirit :’)
Depresi saya di mulai sejak thn 2015 pasca resign Dr ktr. mpe detik ini msh brlnjt. Di depan org lain saya murah senyum, ramah, chat sm tmn kyk manusia yg plg bhagia di dunia ini, tp kenyataan ny setiap detik dlm rmh saya sllu berfikir utk suicide. Curhat sm tmn cm pd blg sabar ya, akhir ny smua contact tmn saya hapus, smua medsos Sy hapus, Sy merasa sendiri, pdhl drmh ad anak yg sllu menemani, tp apalah daya anak umur 4 thn yg ga ngerti Depresi ibu nya. Sy sllu menyalahkan diri saya sendiri atas smua kesialan yg trjdi dlm hidup Sy, seolah2 Sy ini manusia plg g berguna di jagad raya ini. Sy sllu sholat Dan berdoa tp hati Sy ttp tdk prnh tenang, sllu gundah Dan merasa mati. Apa yg hrs Sy lakukan?
sngat” tdk enak skli yaa rsanya … aku skrng lg d ti”k sprti itu ..
Emm…
Jika boleh tau, depresinya karena apa ya Bu? Mohon maaf apabila pertanyaan saya menyinggung.
Apa di kehidupan ibu disana, tida ada yang benar-benar mengerti ibu? mungkin yang terdekat, yang mana mau mendengar seluruh keluh kesah ibuk?
Saya jauh disini, mungkin hanya bisa mengutarakan bahwa ibuk tetap harus hidup. Bagaimanapun caranya, ibuk memiliki anak umur 4 tahun yang mungkin besok dia akan mengerti ibuk. Setiap orang, saya yakin pernah mengalami titik seperti ibuk, tapi mereka enggan membagi dan memilih untuk mengakhiri.
Buk, kita hidup sebenarnya hanya untuk hidup lagi. Jadi, sebisa mungkin, teruslah untuk hidup :’)
sperti yg sya alami dn rsakan saat ini ,, sngat” tdk enak skli rsanya sprti ini ..
:’)
Benar, depresi ini amat sangat tidak menyenangkan :’ tapi, teruslah hidup. please :’)
Gue udah lama depresi udah ga ada semangat biarpun ada orang di sekitar tetep aja gw ngerasa sendirian bgst lah ga ada yg nolong ga ada yg nolong ga ada yg nolong ga ada yg mau ngajak ngomong sekalinya di ajak ngomong cuma mau minjem duit gw doang bgst bgst bgt gw ngerasa benci benci semua sampai sakit kepala nyesek di dada mau teriak mati bgst.
Sebenernya mati tuh gampang tinggal lompat dari tempat tinggi atau diem di lintasan rel biar di tabrak kereta tapi gw ga bisa bgst karena gw masih sadar dan juga gw tau ada banyak yg kaya gw di dunia ini.
Maaf kata2nya aga kasar karena itu yg gw rasa.
Bukan bermaksud memudahkan, hanya saja…
Ya, sejauh ini sayapun depresi :’) i dunno, perasaan saya pun ingin mati. Tapi, entah… ada suatu hal yang pada akhirnya bilang :
Toh, nanti kamu juga bakal mati, Feb. Sabarlah dulu.
Petang ini, tepat pukul 18:25. Didalam kamar, dg pintu yg terkunci. Secara ngga sengaja gw nemu blog & tulisan berharga ini.
Gw yg sekarang baru menginjak umur 17 tahun, baru kls 12 SMA. Sering bgt punya pikiran konyol buat ngelakuin hal² kotor kaya yg kakak tulis.
Tiap hari, kamar ini adalah satu-satunya tempat ternyaman dirumah. Tempat gw ngabisin sisa-sisa hari setelah pulang sekolah. Yg kadang kala gw pake buat tempat sembunyi dikala gw bener² stres, dan yg bisa gw lakuin cuma nangis, yg bahkan kadang sampe mukul-mukulin kepala.
Mungkin orang lain gatau masalah apa yg gw hadapi. Seberat apa masalah yg gw tanggung sendirian.
Ada kalanya gw denger nyinyiran orang lain yg berkata buruk tentang gw, pengen bgt gw bales “KALIAN SEMUA GATAU GIMANA RASANYA DI POSISI GW!!!”
Pengen nyari satu orang aja yg bisa gw jadiin tempat berkeluh kesah. Tapi susah bgt nyari orang yg bisa bener² tulus dengerin curhatan basi gw.
Temen sih ada banyak, tapi gada yg tulus. Keadaan gw yg jauh sama orang tua, ngebikin gw gabisa terbuka sama orangtua gw sendiri. Punya kakak pun gabisa gw ajak terbuka.
Tiap hari ada aja yg bikin badmood, dan kadang kalo ngga kuat gw cuma bisa nangis, kaya orang gila dikamar.
Pas pikiran konyol itu dateng, pernah ada kalanya gw bener² mau nekad ngelakuin hal kotor itu. Tapi seketika gw keinget kedua orang tua gw yg lagi kerja di Jakarta, yg bertahun² banting tulang demi gw. Ngga mungkin bisa gw biarin mereka nangis cuma gara² hal konyol yg gw lakuin.
Berkat tulisan lo juga kak, ini nambah semangat gw buat bertahan dan lanjut.
Tiap orang pasti punya masalah yg beda-beda. Entah itu ringan, ataupun berat. Dan gw yakin, diluar sana. Masih banyak orang yg lebih menderita daripada gw.
Jadi, untuk diri gw sendiri, dan kalian semua. Berusahalah manfaatin hidup yg cuma sebentar ini, dg ngelakuin hal yg bermanfaat, yg bisa bikin diri kita dan orang² disekitar kita bahagia 🙂
Jangan pernah ngerasa kalo hidup kita paling menderita, disaat diluar sana, masih banyak orang yg tiap hari berjuang demi sesuap nasi.
Terimakasih, gw ucapin buat sang penulis. Yg dimana berkat tulisannya inibbisa bikin perubahan di hidup orang² yg membacanya (termasuk gw). 🙂
#SaveMyLife #SaveYourLife #LoveMyself #LoveYourself
Berdamailah dengan diri kita sendiri, dan coba buat mencintai diri kita sendiri. 🙂
– Rabu, 19 Desember 2018. Di kamar.
Terus semangat untuk hidup, Mba :’)
Saya paham, apa yang mungkin pernah dirimu rasain. Meski belum sepenuhnya paham, dan pasti masalah orang berbeda-beda pun juga bagaimana tiap orang dalam mengatasi masalahnya berbeda juga… setidaknya hal yang harus tetap dilakukan tetap sama : bertahan 🙂
Terus hidup. Beberapa orang butuh kamu, beberapa orang memperjuangkan kita. Kita hanya tinggal percaya, dan lakukan sebaik-baiknya.
Hubungi saya jika misal kenapa-kenapa. Saya siap telinga untuk mendengar 🙂
Terimakasih udah nulis ini 💜
Sama-sama, Mba Nanda 🙂
Terimakasih, telah menulis kata-kata yang menguatkan. Saat dimana dunia tidak berpihak namun harus memakai topeng seakan-akan baik-baik saja. Terimakasih, akhirnya bisa nangis juga. Thanks a lot.
Sama-sama, Kak :’)
Benar, dimana dunia amat sangat tidak berpihak, dan kita terus-menerus harus mengikutinya dengan balutan topeng bernama ‘baik-baik saja’ itu melelahkan, tapi, hidup pasti akan menemukan jalan baiknya.
Terus hidup, selalu :’)
Kita akan menemukan sesuatu setelah ini. Jangan selesai, jangan ya :))
Waktu itu gue memang gk karuan bang gue baru umur 17 th tpi gue suka main ana anak anak yang lebih tua dari gue. Dan semuanya brutal semua. Kadang saya berfikir knp gue yng dulu gue nurut orang tua, dan karena ada bnyk masalah dan. Masalah itu seakan mustahil untuk di selesaikan dan akhirnya saya memberanikkan untuk nrutal. Gue jadi sering kenal barang haram. Dan saya pernah seakan mau gila. Bhkan gue sekarang gk pernah mikir mau knp gue sedang apa yng pnting gue brutal aja biar gue gk keingett masalanmasalah itu. Please givs me a solution
Kisah Nyata
Assalamualaikum wrb,saya Sri Wardani asal Solo niat saya hanya ingin berbagi kebaikan khusus kepada orang yang mengalami kesusahan,percaya tidak percaya semua kembali pada pembaca postingan saya,awalnya saya seorang pengusaha yang bisa dibilang sukses,tapi banyak yang tidak suka kalau saya sukses,bisnis saya bangkrut dan saya sempat jadi pemulung saya punya anak dua dan masih kecil2,saya sempat putus asa dan tidak tau mau berbuat apa dan saya juga sempat mau mengakhiri hidup,tapi setiap saya melihat anak saya semua putus asa saya hilang,tanpa disengaja ada seseorang member saya dia menyarangkan saya untuk menghubungi Ki Abdullah,beliau memberikan saran yang tidak melenceng dari ajaran agama,awalnya sih saya ragu tapi saya beranikan diri mencoba saran dari Aki,syukur Alhamdulillah dengan saran beliau saya sekarang sukses kembali dan saya bisa biayai sekolah anak saya sampai selesai,terima kasih Ki berkat aki saya bisa sukses kembali,ini pengalaman pribadi saya khusus bagi teman2 yang sempat baca dan punya masalah silahkan hub Aki Abdullah di nomor 0823-3975-5544 insya allah dikasi solusi,semua masalah bisa diatasi AKI. Ini pengalaman saya khusus yang serius saja silahkan hub beliau,terima kasih kepada yang punya room ini karna saya sempat berbagi pengalaman dan mudah2han bisa membantu,assalamualaikum wrb. Allahuakbar…Allahuakbar…
Ku baru nemuin blog ini,setelah ku shalat zuhur. Dan masalah ini yg saya rasakan selama 4tahun terakhir.
Dimana setelah saya tamat kuliah,semua menjadi sulit bagi hidup.namun akhir2 ini semua menjadi lebih sulit dan lebih sulit.
Disaat saya tamat,harusnya saya merantau dan mencari kerja.namun keinginan itu tertunda atau berakhir.
Semenjak ayah saya sakit stroke dan berbagai macam penyakit,saya tidak bisa meninggalkannya walaupun ada ibu saya.namun karna ibu saya bekerja,dan akhirnya saya yg menunggu ayah saya d rmh.
Orang2 sekeliling cuma bisa bilang “sudah dikuliahkan mahal2 namun hanya d rumah saja”..mereka tidak tau apa yg saya lalui dan apa yg saya irikan pada mereka yg bekerja.
Namun masalah demi masalah menghampiri saya dan keluarga.saya dan ibu saya di obati oleh saudara ibu saya sendiri dengan tujuan agar saya dan ibu saya meninggal.
Dan disana saya semakin down dan merasa tambah tidak berguna utk keluarga saya.saya merasa,saya hanya akan menambah beban bagi ortu saya.
Disaat ayahh saya sakit,dan ibu bekerja dlm keadaan sakit.ingin rasanya saya mengakhiri semua.
Ingin berbagi pada saudara,temen atau sahabat.namun mereka hanya menyuruh saya bersabar tanpa memberi solusi.setiap hari saya hanya bisa menangis di belakanh ortu.karna klu mereka melihat saya trpuruk,mereka akan down karna saya anak satu2nya perempuan.
Namun yg menguatkan saya sampai sekarang hanya Allah.karna percaya,Allah memberi ujian karna Allah percaya saya bisa melalui semuanya.
Namun pemikiran itu trkadang datang dan trkdang pergi.dan saya akan kembali pada titik terendah kembali :’)